Erna, Lima Tahun Jualan Kue dan Es Buah di Maumere
Es buah yang dijual Erna sekilas mirip dengan es buah lainnya dengan bahan agar-agar, sirup, susu kental manis dan buah-buahan namun dirinya menambahkan buah-buahan sesuai selera pembeli disesuaikan dengan musimnya.
“Biasanya pakai papaya dan nangka tapi saya pakai juga alpukat dan nanas kalau sedang musim tapi itu juga tergantun selera pembeli,” ungkapnya.
Ibu 3 orang anak perempuan ini pun bukan hanya menjual es buah saja tetapi juga menjual bubur kacang ijo dan pisang ijo (pisang hijau) yang membuat usahanya sedikit berbeda dari yang lainnya.
Selama berada di tempat jualannya pembeli es buah dan kacang hijau hampir seimbang banyaknya dimana hampir setiap menit selalu saja ada pembeli sebab cuaca di kota Maumere sedang panas terik.
“Es buah, bubur kacang hijau dan pisang hijau saya jual dengan harga sama 5 ribu segelasnya dan tidak terlalu mahal sebab disesuaikan dengan kemampuan pembeli yang banyak dari kalangan anak muda,” ungkapnya.
Erna mengaku membayar retribusi yang dipungut pegawai Dispenda Sikka sebesar 54 ribu rupiah sebulan dan jualannya paling ramai diserbu pembeli saat bulan Oktober sampai November dimana bisa mendapat pemasukan 2 sampai 3 juta rupiah sehari.
“Kalau sepi paling sehari dapat 400 sampai 500 ribu rupiah saja tapi kalau ramai kami bisa untung bersih sehari sampai 500 ribu rupiah,” tuturnya.
Dalam berjualan, Erna mengaku sudah meminta ijin ke pemilik swalayan Roxy sehingga dirinya bisa berjualan di pojok utara halaman parkir swalayan tersebut dengan bermodalkan terpal plastik dan beberapa kursi plastik.
Buah-buahan yang sudah dimasukkan ke dalam gelas akan dicampur dengan sirup dan susu kental manis serta es batu yang dihaluskan. Bila ramai dirinya akan kesulitan bila belum memasukkan buah ke dalam gelas terlebih dahulu.