Rendahnya Kepedulian Anggota, Masalah Utama KUD

SLEMAN –  Dewan Koperasi Wilayah DIY menilai kurangnya kesadaran dan kepedulian anggota terhadap koperasi menjadi permasalahan utama pengembangan koperasi saat ini. Padahal banyaknya jumlah anggota yang dimiliki sebuah koperasi, dinilai dapat menjadi modal bagi koperasi untuk bisa mengembangkan dan memajukan diri. 

“Banyak koperasi khususnya KUD (Koperasi Unit Desa) yang saat ini mengalami permasalahan. Hal ini salah satunya disebabkan karena kurangnya kesadaran anggota untuk ikut berperan-serta membangun koperasi. Padahal anggota juga merupakan pemilik koperasi itu sendiri. Sehingga perlu ditingkatkan,” kata Wakil Ketua Dewan Koperasi Wilayah DIY, Iskandar, di sela acara peringatan hari koperasi se-Kabupaten Sleman, di Balai Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Sabtu (22/7/2017).
Iskandar menilai koperasi termasuk KUD hingga saat ini sebenarnya telah mampu memberi sumbangan dalam meningkatkan nilai produk domestik bruto secara nasional. Hanya saja perubahan kebijakan pemerintah, berupa pencabutan kemudahan fasilitas pasca reformasi, membuat koperasi seperti mati suri. Hal itu membuat koperasi kalah bersaing dengan unit usaha lain yang banyak bermunculan saat ini.
“Kita harapkan peringatan hari koperasi ini dapat menjadi momentum bagi kebangkitan koperasi. Yakni untuk menjadikan koperasi lebih mandiri dan mampu bersaing dengan unit usaha lainnya di luar koperasi,” katanya.
Sementara itu Ketua Pusat KUD (Puskud) Mataram, Purwadi Saleh, juga menilai hal serupa. Jumlah anggota KUD yang mencapai 5000 orang lebih mestinya bisa memberikan kontribusi dan peran serta bagi kemajuan KUD. Pasalnya selain merupakan pemilik koperasi, kemajuan yang diraih KUD juga akan memberikan kesejahteraan bagi seluruh anggota.
“Di Sleman sendiri ada sebanyak 17 KUD yang tersebar di 17 kecamatan. Semua masih aktif. Kebanyakan unit usaha yang ada adalah pembayaran tagihan listrik. Sebenarnya sudah lama. Anggota tiap KUD itu sangat banyak, di atas 5000 anggota. Sehingga diharapkan mereka bisa berkontribusi dan berperan serta, memajukan KUD,” katanya.
Saleh juga berharap, ke depan pemerintah mau membimbing KUD seperti dulu pada masa orde baru. Dimana program pemerintah diberikan lewat KUD. Yang terbukti hal itu mampu membuat KUD berjaya dan Indonesia mampu mencapai berbagai keberhasilan salah satunya swasembada beras pada tahun 1984.
“Itu karena semua kebutuhan petani dijalankan lewat KUD. Dan hampir semua anggota KUD adalah petani. Sedang sekarang kan KUD tidak diberikan program apapun. Sehingga banyak KUD kalah bersaing,”katanya.
Dalam peringatan Hari Koperasi se-Kabupaten Sleman itu sendiri, sejumlah pengurus dan anggota KUD berkumpul untuk melakukan kegiatan bersama. Mulai dari jalan sehat hingga silaturahmi dan membahas upaya memajukan dan mengembalikan KUD. Acara ini merupakan acara yang pertama kali digelar sehingga diharapkan dapat berlanjut. Untuk memberikan semangat bagi seluruh pengelola KUD.
Lihat juga...