Ratusan Warga Desa Way Kalam Gunakan Air Bersih Secara Komunal

LAMPUNG—Puluhan tahun warga Desa Way Kalam Kecamatan Penengahan yang terletak di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut masih memanfaatkan fasilitas air bersih dari Gunung Rajabasa di lereng sebelah Timur.

Menurut Abdul Basir, Sekretaris Desa Way Kalam, pengelolaan air bersih secara swadaya di wilayah tersebut dilakukan dengan adanya sumber mata air berjarak sekitar dua kilometer dari lereng Gunung Rajabasa yang disalurkan ke bak bak penampungan. Proses pembuatan bak secara swadaya tersebut didukung dengan sistem perumahan secara bertrap trap.

Salah satu desa tertinggi di Lampung Selatan dan terletak di lereng Gunung Rajabasa dengan luas 400 hektar memiliki sebanyak lima bak penampungan air yang dipergunakan oleh warga. Bermula dari keinginan mendapatkan air bersih, beberapa dusun mulai membuat bak penampungan dengan sistem penyaluran menggunakan selang plastik.

“Awalnya menggunakan bak penampungan dari tanah sehingga saat musim hujan kondisi airnya keruh lalu diperbaiki dengan bak permanen,” ungkap Abdul Basir di kantor Desa Way Kalam, Kamis (27/7/2017).

Hingga saat ini dengan adanya sistem pengelolaan air secara komunal selain dipergunakan untuk kebutuhan rumah rumah warga secara pribadi bahkan dipergunakan untuk fasilitas umum, di antaranya sekolah, masjid dan lainnya.

Sri,salah satu warga pengguna air bersih memeriksa saluran air miliknya [Foto: Henk Widi]
Sementara untuk kebutuhan masyarakat saat ini terdapat 330 kepala keluarga  yang mayoritas masyarakat  tidak memiliki sumur.

Sahroni, ketua pengelola air Desa Way Kalam menyebutkan, dengan adanya pembenahan bak bak penampungan, untuk perawatan dikumpulkan iuran bulanan sebesar Rp5.000 setiap kepala keluarga.

Lihat juga...