Peternak Ayam Petelur di Palas Ini Tukang Bangunan
LAMPUNG — Bekerja sebagai tukang bangunan sejak 2006 ditekuni oleh Ahmad Jainuri (30) semenjak lulus SMP. Dari tukang mengaduk semen hingga kini menjadi kepala tukang atau pemborong bangunan tidak menyurutkan niatnya untuk berwiraswasta.
Meski bekerja sebagai pemborong ia kerap memiliki pekerjaan pembuatan pagar dengan nilai proyek mulai Rp3 juta hingga Rp70 juta. Meski demikian ia menyebut tak ingin berpangku tangan dan masih berniat memiliki usaha sampingan dengan memelihara ayam petelur.
Hingga ketika dirinya bekerja di salah satu proyek bangunan di di Lubuk Saung dirinya melihat usaha pembibitan ayam petelur, ayam pedaging sekaligus pembibitan dan berniat memelihara ayam petelur yang diakuinya lebih mudah dalam perawatan.
Memanfaatkan lahan seluas 3 meter x 9 meter di samping rumahnya yang berada di Dusun Cilacap Desa Palas Bangunan Kecamatan Palas dirinya mulai membuat kandang dari bambu yang dirakitnya sendiri dengan sistem sekat berisi sebanyak dua ekor ayam petelur.
“Awalnya memang inisiatif sendiri dengan niat awal mengembangkan usaha yang di daerah saya belum ada dan terbersit untuk beternak ayam petelur yang bisa saya kerjakan sebagai pekerjaan sampingan bahkan bisa dikerjakan oleh semua anggota keluarga saya,” terang Jainuri saat ditemui Cendana News tengah memberi pakan ternak ayam petelur miliknya, Selasa (19/7/2017)
Modal awalnya diperoleh dari investasi dengan membeli gabah dengan jumlah mencapai 3 ton dengan Rp450.000 per kuintal saat harga gabah sedang baik. Ia memutuskan langsung membeli bibit ayam sebanyak 50 ekor ayam petelur dengan harga Rp3.750.000 dan perekor seharga Rp75.000. Selain itu proses pembuatan kandang dan alat alat perlengkapan pakan, obat obatan diakuinya menghabiskan modal sekitar Rp 8juta.