Perkarangan Babinsa ini Penuh Pisang dan Matoa Papua

LAMPUNG — Memiliki lahan terbatas bukan menjadi halangan untuk melakukan pola penanaman berbagai tanaman produktif dan ekonomis. Tengok apa yang dilakukan Sudarwanto warga Desa Pasuruan,  Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan.

Anggota TNI berpangkat Sersan Dua dan Bintara Pembina Desa dmemberikan contoh kepada masyarakat binaannya di bawah wilayah teritorial Komando Rayon Militer 421-03 Penengahan dalam bidang pertanian dan peternakan termasuk pemanfaatan lahan.

Pekarangan sekaligus menjadi tempat tinggalnya seluas puluhan meter persegi miliknya dimanfaatkan untuk budidaya berbagai tanaman di antaranya pisang, pepaya kalifornia, matoa, belimbing merah dan sisa lahan lain dipergunakan sebagai lokasi budidaya ikan gurame, lele dan ternak sapi jenis Limosin.

Khusus jenis pisang dengan lahan terbatas ia sengaja menanam jenis pisang Ambon dengan bibit yang secara genetik memiliki keturunan satu batang menghasilkan dua tandan. Selain itu belasan batang tanaman Matoa asal Papua yang mulai berbuah dikembangkan di pekarangan yang  gunakan pupuk kandang dari ternak sapi Limosin miliknya.

“Selain hobi bercocok tanam dan beternak budidaya berbagai jenis tanaman produksi di pekarangan saya lakukan untuk memberi contoh bagi petani binaan saya agar memanfaatkan lahan semaksimal mungkin tentunya dengan tanaman produktif,” terang Sudarwanto saat dijumpai Cendana News,Kamis (27/7/2017).

Pisang Ambon bertandan dua tersebut  berasal dari bibit milik warga lain yang memiliki pisang sejenis dengan hasil dua tandan setiap batangnya. Selama hampir beberapa kali  Sudarwanto memanen dua tandan pisang setiap batang.  Kini dalam satu rumpun pisang dua batang berbuah empat tandan meski satu pohon pisang roboh akibat tak kuat menahan beban.

Lihat juga...