Nelayan Lampung Kembangkan Keramba Pembesaran

Juned mengaku, khusus untuk kerapu macan yang dipeliharanya saat ini berharga sekitar Rp50.000 per kilogram dengan berat saat dijual diakuinya rata-rata dengan berat sekitar 2 kilogram yang dikirim ke sejumlah restoran. Selain dijual ke restoran melalui pengepul ia juga menyebut sebagian pelanggan yang berniat mengkonsumsi lobster dan ikan kerapu memesan untuk disantap di warung makan tepi laut milik sang isteri. Sulitnya proses mencari dan budidaya ikan kerapu dan lobster membuat harga hasil laut tersebut cukup mahal dan menjadi sumber penghasilan menjanjikan bagi Juned.

Ia menyebut di tingkat nelayan seperti dirinya lobster jenis mutiara bisa seharga Rp800 ribu per kilogram dan di tingkat pengepul mencapai Rp900 ribu per kilogram dengan rata-rata setengah bulan sekali ia menjual beberapa kilogram lobster berikut ikan kerapu dan jenis kepiting. Saat ini harga kepiting laut jenis soka yang ditangkapnya seharga Rp60.000 per kilogram dan banyak diminati pengepul serta konsumen penyuka makanan sea food.

Juned memeriksa keramba lokasi pembesaran kepiting, lobster dan ikan kerapu hasil tangkapan. [Foto: Henk Widi]
Juned selain mencari sendiri lobster dan kerapu juga membeli dari sejumlah nelayan lobster dan kerapu ukuran kecil hasil penangkapan selanjutnya dibesarkan di keramba miliknya. Ia menyebut dengan adanya aturan Kementerian Kelautan dan Perikanan justru berdampak positif bagi nelayan yang tidak serta merta menjual lobster dan kepiting yang ditangkap jika tidak memenuhi standar berat dan ukuran.

“Kami menyiasati dengan membesarkannya terlebih dahulu selama tiga hingga empat bulan sembari mencari lagi dan pengepul akan datang saat ukuran berat dan panjangnya sesuai serta harganya juga menguntungkan,” ungkap Juned.

Lihat juga...