MCW Minta Transparansi Dana Penyelenggaraan Rakernas APEKSI

MALANG –— Selama tiga hari hingga tanggal 20 Juli 2017, kota Malang di dapuk menjadi tuan rumah Rapat Kerja Nasiona (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Acara yang dihadiri 98 walikota tersebut, diduga menelan biaya hingga 15,7 milyar rupiah. Hal ini disampaikan kepala divisi Advokasi Malang Corruption Watch (MCW) Atha Nursasi, Rabu (19/7/2017).

Atha menjelaskan, dalam pelaksanaan rakenas APEKSI, MCW menilai bahwa Pemerintah Kota Malang telah melakukan pemborosan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Menurutnya, jika mengacu pada buku panduan Apeksi, Pemerintah Kota Malang diberikan beban untuk membiayai akomodasi hotel untuk wali kota dan istri selama tiga malam.

Apabila dihitung beban anggaran yang harus dikeluarkan oleh pemerintah kota Malang adalah sebesar Rp764.400.000. Dengan rincian 98 wali kota dikali dua orang termasuk istri, dikali tiga malam dan dikali harga stadar hotel di Malang yakni Rp1.300.000.

Selanjutnya, jika ditambah dengan jumlah seluruh peserta, maka kebutuhan penginapan sebesar 15 milyar rupiah dengan rincian 5000 peserta dikali tiga hari dan dikali Rp1.000.000. Sehingga jika diakumulasikan total mencapai 15,7 milyar Rupiah.

“Tapi itu masih akumulasi perhitungan yang coba dilakukan oleh MCW,” jelasnya.

Selain itu, MCW juga merespon efektifitas agenda APEKSI. Disini MCW ingin mengetahui titik urgensi yang diperjuangkan dalam APEKSI. Namun ternyata setelah mCW melihat empat poin agendanya ternyata berbicara mengenai kebijakan politik di masing-masing daerah dan bagaimana kerjasama antara pemerintah kota yang spiritnya yakni membangun kota yang integeritas.

Lihat juga...