Koperasi Sudara Indra, Entaskan Kemiskinan Lewat Sistem Tabur Puja

“Untuk di Jakarta sendiri sudah terbentuk ratusan posdaya yang dibentuk oleh dua Universitas yakni Universitas Pancasila dan Universitas Trilogi,” katanya.

Dari kedua Universitas tersebut kita mendapatkan rekomendasi dan kemudian kita melakukan survey, lalu kita sosialisasi mengenai sistem Tabur Puja yang memiliki nilai stategis yang memang perlu diketahui oleh mereka salah satunya adalah kebersamaan dan gotong royong.

Kebersamaan dan gotong royong merupakan aplikasi dari sistem tanggung renteng Tabur Puja. Kredit yang diberikan itu tanpa jaminan atau tanpa agunan tetapi mereka harus membuat sub-sub kelompok dalam kelompok posdaya. Dari sub-sub kelompok itu ada kordinator atau penanggung jawab untuk melakukan seleksi anggota yang akan diberikan fasilitas. Pemahaman tanggung renteng ini yakni sama-sama menanggung jika ada anggota yang tidak mampu atau tidak bisa melakukan kewajibannya membayar angsuran.

Menurutnya lagi, kenapa Koperasi Sudara Indra bisa berdiri dan berkembang di Jakarta sementara koperasi lainnya berdiri kemudian menghilang dikarenakan sistem yang digunakan oleh Koperasi Sudara Indra yakni sistem jemput bola dengan para petugas Koperasi Sudara Indra melakukan pelayanan di satu posdaya sehari dalam satu minggu.

 

Harapan yang di inginkan dari Koperasi Sudara Indra di hari Koperasi yang memasuki usia 70 tahun ini menurutnya lagi, sesuai dengan keinginan dari ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaya bahwa baik untuk koperasi maupun posdaya itu agar bisa mandiri baik pengelolaan maupun sumber modalnya.

Kedepannya diharapkan adanya partisipasi dari pemerintah maupun lembaga keuangan lainnya untuk bisa memfasilitasi agar koperasi yang sudah ada dapat memberikan fasilitas yang lebih lagi kepada anggotanya maupun menambah keanggotaan lagi.

Lihat juga...