Padahal pascatemuan pihaknya sudah mengirim sampel beras yang diduga mengandung plastik namun hingga saat ini belum juga ditindaklanjuti oleh BBPOM.
“Kami telah mengirim sampelnya, tetapi kenapa harus dipersulit begini, mereka mengatakan sampel tersebut harus dikirim ke Jakarta atau Padang karena disana mereka mempunyai alat-alat untuk menguji itu,” kata Masirba Sulaiman Dirinya menilai jika memang alat untuk pengujian terhadap sampel yang diduga beras plastik itu tidak ada harusnya pihak BBPOM berkoordinasi dan mengatakan lebih awal, karena peredaran beras ini sangat meresahkan masyarakat dan harus dilakukan tindakan secepatnya.
“Jika BBPOM tidak ada alat untuk itu harusnya mengatakan dari awal kenapa harus dipersulit, dan tentunya untuk pengadaan alat tersebut kita bisa bantu dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” tambahnya. [Ant]