“Kalau soal rasa, menurut saya hampir sama dengan bakso yang dijual pada umumnya, mungkin hanya karena nama dan ukuran berbeda saja yang membuat penasaran” katanya.
Weni penjual bakso beranak, Bandara Lombok Internasional Airpot (LIA) mengatakan, bakso beranak diakuinya banyak mengundang perhatian sebagian warga untuk melihat dan mencicipi, karena dinilai unik.
Menurut Weni, dulu bahkan saat pertamakali mulai dijual di Kota Mataram bakso beranak laris manis dan kebanjiran pembeli, baik dari warga masyarakat maupun wisatawan meaki harganya jauh lebih mahal dari harga bakso biasa, yaitu mencapai Rp25 ribu satu mangkuk.
“Kalau dulu, pertamakali dijual, dari pagi sampai jam 03.00 saja bakso yang tersedia dalam jumlah besar sudah ludes terjual dan banyak tidak kebagian, tapi kalau sekarang cabangnya banyak.”
Pengakuan sama juga diungkapkan Purna, penjual bakso beranak Kota Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Menurutnya bakso beranak sampai sekarang masih banyak jadi buruan warga maupun wisatawan, karena dinilai unik
Purna mengatakan, masyarakat maupun wisatawan yang datang membeli bahkan tidak saja datang sekedar untuk mencicipi, tapi juga banyak mengabadikannya dalam bentuk foto sambil selfy
“Untuk harga sendiri, sekarang ini relatif lebih murah, di mana satu mangkuk, warga atau wisatawan cukup hanya membayar 15 ribu per mangkuk”
Nah bagi Anda dbila berksempatan berkunjung ke NTB yang mungkin merasa penasaran, ingin melihat dan mencicipi secara langsung bakso beranak. Tidak salahnya ketika datang berlibur ke Lombok, saat keluar dari LIA menyempatkan diri mampir dan mencicipi kenikmatan bakso beranak.