![]() |
Mardiana (21) Koordinator Lapangan pedagang di terminal Bakauheni yang tergabung dalam SPRI |
Barang dagangan yang dibawanya hampir sama dengan pedagang lain diantaranya rokok, minuman ringan, makanan ringan, oleh oleh berupa kerupuk serta berbagai keperluan penumpang diantaranya tisu serta berbagai keperluan lain.
Keanggotaan SPRI yang cukup banyak mencapai sekitar 400 orang dan tersebar di beberapa zona diakuinya khusus untuk lokasi terminal kedatangan setiap shift pedagang yang didominasi kaum perempuan rata rata mencapai 50 orang pada pagi hari dan pada malam hari pedagang bisa mencapai 30 orang. Sementara di zona lain diantaranya dermaga 1 hingga dermaga 6 jumlahnya bisa mencapai rata rata 20 hingga 30 orang pershif yang dibagi shif siang dan shif malam. Shif siang diakui Mardiana dimulai dari pukul 07:00 pagi hingga pukul 17:00 WIB sementara shif malam para pedagang biasanya memulai sejak pukul 19:00 WIB hingga pukul 06:00 WIB.
Sementara itu, salah satu pedagang lain, Yarnike (45) menyebutkan, cukup banyak pedagang perempuan, bahkan khusus Kamis (8/3/2017) dari sekitar 50 pedagang yang berdagang hanya ada sekitar lima orang laki laki.
Yarnike mengungkapkan telah berjualan dengan ratusan perempuan di pelabuhan Bakauheni sejak sembilan tahun terakhir dan bahkan sang anak pun mengikuti jejaknya berjualan di pelabuhan.
“Dari berganti organisasi, berganti peraturan dan juga berganti tempat saya sudah sembilan tahun berjualan di sini karena saya tidak memiliki pilihan pekerjaan lain,”terang Yarnike yang berjualan oleh oleh kerupuk kemplang.
Solidaritas para perempuan yang berjualan di pelabuhan tersebut bahkan terlihat saat jam makan siang. Untuk menghemat, sebagian pedagang membawa bekal dari rumah. Mereka saling bertukar lauk pada saat jam makan siang sembari menjajakan barang dagangan.