Perempuan Dominasi Sektor Usaha Informal di Pelabuhan Bakauheni

RABU, 8 MARET 2017

LAMPUNG — Berbagai organisasi pekerja di wilayah Pelabuhan Bakauheni menjadi wadah bagi para pekerja informal seperti penyedia jasa penyeberangan, jasa transportasi, jasa keamanan serta penjualan makanan dan minuman ringan. Organisasi pekerja yang aktif di antaranya Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) , Serikat Pengusaha Transportasi Indonesia (SPTI) dan Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI), Asosiasi Pengusaha Perdagangan Umum dan Jasa Selat Sunda (APJASS). 

Pedagang asongan di Pelabuhan Bakauheni

Berbagai serikat pekerja tersebut sebagian besar memiliki pekerja perempuan dengan tugas sebagai pengurus organisasi hingga manajemen meski presentase cukup sedikit. Meski demikian pantauan Cendana News, salah satu organisasi yang masih terus aktif dengan keanggotaan sebagian besar didominasi oleh kaum hawa diantaranya Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) yang merupakan peleburan dari Persatuan Pedagang Asongan, Minimarket dan Pengamanan (Pergasampam).

Salah satu koordinator lapangan (Korlap) SPRI wilayah terminal lokal Bakauheni, Mardiana (21) menyebutkan, keanggotaan SPRI yang terdata saat ini dalam keanggotaan aktif dan terdaftar di PT ASDP Indonesia Ferry mencapai 400 anggota aktif. Keanggotaan terbagi dalam beberapa zona, meliputi area terminal kedatangan pelabuhan (area lokal), area dermaga meliputi dermaga satu hingga dermaga enam.

“Dalam keanggotaan baru yang tercatat ada sekitar empat ratusan anggota yang tersebar di areal pelabuhan dari terminal, dermaga yang memiliki zona berjualan sesuai dengan kartu anggota yang disediakan dan tidak boleh melanggar zona yang telah ditetapkan,”terang Mardiana, koordinator lapangan SPRI khusus terminal kedatangan yang berada di loby penjualan tiket penumpang pejalan kaki mendampingi ketua SPRI, Samsi, saat dikonfirmasi Cendana News di Bakauheni, Rabu (8/3/2017).

Lihat juga...