Gogodoh Benyalam, Kudapan Asli Tanah Banjar

SABTU, 18 MARET 2017

BANJARMASIN — Dua mangkuk kecil berisi irisan pisang dan kuah santan bertekstur kental. Potongan kecil daun pandan menempel di atas irisan pisang, agar tampilan lebih ciamik. Kudapan berbahan dasar utama pisang ini sepintas mirip kolak. Di tangan Suku Banjar, kudapan berkuah santan ini sejatinya dinamakan gogodoh benyalam, alias pisang yang larut dalam campuran air. Pisang, dalam bahasa Banjar disebut gogodoh.

Gogodoh Benyalam

Juru racik gogodoh benyalam, Siti Asiyah, mengatakan kudapan ini nyaris terpinggirkan di tengah aneka macam jajanan tradisional Banjar. Itu sebabnya, Siti menampilkan kudapan gogodoh benyalam di ajang ‘Memasak Gogodoh Bersama’ dalam rangkaian Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2017. “Ini (gogodoh benyalam) jarang ditampilkan. Kami ingin melestarikan kuliner asli Banjar yang mulai dilupakan orang,” ujar Siti Asiyah, saat ditemui di sela pembukaan BSF di kawasan Menara Pandang, Jalan Pierre Tendean, Kota Banjarmasin.

Siti Asiyah tampil membawa nama Kantor Kelurahan Basirih. Maklum, Pemerintah Kota Banjarmasin sengaja mengadu kreatifitas 52 kantor kelurahan se-Kota Banjarmasin untuk meracik aneka menu kudapan berbahan dasar pisang atau gogodoh. Alhasil, para pegawai kelurahan pun menjadi juru masak.

Bahan baku gogodoh benyalam terdiri atas pisang berjenis menurun, tepung terigu, gula pasir, telur ayam, santan kental, garam, vanili, pewarna makanan, dan daun pandan. Cara meramunya cukup sederhana. Menurut Siti, kuah santan kental yang dicampur pewarna makanan, garam, vanili, dan gula pasir mula-mula direbus hingga mendidih.

Potongan pisang yang sudah dilumuri tepung kemudian dicelupkan ke dalam kuah santan kental yang mendidih di tengah pengapian sedang. “Setelah itu, baru dicampuri telur dan diaduk-aduk. Kalau sudah cukup, kompor dimatikan dan gogodoh benyalam dibiarkan hingga dingin,” ujar Siti.

Lihat juga...