Kuliner Soto Banjar Diperkenalkan di Ajang Internasional

Editor: Satmoko

BANJARMASIN – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di bawah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus berupaya mendorong berbagai kuliner khas lokal bisa naik kelas ke pasar internasional melalui program Foodlab Indonesia.

Terbaru Bekraf kembali memperkenalkan menu Soto Banjar dari Kalimantan Selatan dan Soto Ambengan dari Jawa Timur di even pameran kuliner terbesar di Asia Tenggara, Food Hotel Asia (FHA) 2018 di negara Singapura.

“Dua menu ini kita pilih dari sekitar 75 varian soto di Indonesia. Setelah terpilih kita bawa dua menu ini ke even FHA 2018 untuk diperkenalkan ke publik internasional untuk menguji pasarnya. Hasilnya sendiri cukup mengesankan, beberapa pengunjung yang mencoba sangat menyukainya,” tegas Founder Foodlab Indonesia Bonnie Susilo, Sabtu (28/4/2018).

Soto banjar siap makan. Foto: Arief Rahman

Dalam penyajian produk soto ini juga disajikan kuesioner dalam mendukung validasi, seperti memberikan pertanyaan kepada para pengunjung untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam membuka bisnis soto di luar Indonesia.

“Dengan adanya kuisioner kita bisa melihat sejauh mana respon dan masukan pengunjung terhadap dua jenis soto tersebut. Tujuan akhirnya tentu data dari kuisioner ini bisa dimanfaatkan pelaku usaha soto untuk berbenah agar lebih siap memasuki pasar internasional,” ungkapnya.

Dalam even tersebut, selain menu soto juga diperkenalkan berbagai menu kuliner lainnya dari Indonesia, baik itu kopi, aneka sambal, makanan berbahan ketela hingga produk teh hijau.

“Selain itu kami juga mengirimkan tiga brand untuk berpartisipasi di even ini, yaitu Matchamu dari Yogyakarta, Ladanglima dari Surabaya, dan Chillibags dari Bogor. Ketiga brand ini merupakan hasil terbaik dari Food Startup Indonesia (FSI) tahun 2017,” tambahnya.

Lihat juga...