SELASA, 7 FEBRUARI 2017
JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Ramah, murah senyum dan kerap melontarkan candaan memecah keheningan, begitulah Emmy Aznulleily, Ketua Posdaya Kenanga Simprug, binaan Yayasan Damandiri yang berkedudukan di Rawa Simprug, RW 011, Grogol Selatan, Jakarta Selatan. Emmy, sapaan akrabnya, juga adalah ibu rumah tangga yang aktif dalam setiap kegiatan warga di sekitar kediamannya. Dan, ia memiliki motto kuat yang mendasari keaktifannya, bahwa ‘Tanpa Jiwa Sosial, Tak Mungkin Ada Kegiatan Pemberdayaan‘.
Emmy Aznulleily |
“Kegiatan pemberdayaan masyarakat semuanya bersifat sosial, tanpa imbalan apapun. Jika tidak memiliki jiwa sosial yang tinggi, pasti tidak akan maksimal. Intinya, tanpa didasari jiwa sosial dan etos kerja gotong-royong, mustahil bisa membuahkan hasil positif,” ucapnya kepada Cendana News, Senin (6/2/2017).
Di sekitar tempat tinggalnya, Emmy dikenal luwes bersosialisasi, sehingga mampu menggerakkan warga ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan PKK, Posyandu dan lain sebagainya. Gotong-royong adalah konsep yang ditonjolkan Emmy, sehingga warga jadi terbiasa melakukan segala sesuatu bersama-sama. Contoh kegiatan sosial yang digerakkan Emmy adalah PKK dan Koperasi.
Lahir di Jambi, 1 Januari 1958, Emmy melewati masa remaja cukup mencekam saat pertama kali pindah ke Jakarta 1965, ketika meletusnya peristiwa Gestapu. Ada pengalaman tak terlupakan seumur hidupnya, ketika ia dan keluarganya tinggal di daerah Jakarta Pusat. Emmy kecil dan remaja perempuan lain di daerah tempat tinggalnya harus disembunyikan oleh orangtua masing-masing, akibat beredar isu ancaman penculikan dari pemberontak PKI (Partai Komunis Indonesia).