SELASA 7 FEBRUARI 2017
MAKASSAR—Wajah gadis itu cerah dan ceria ketika saya bertandang ke rumahnya Senin malam (6/2, 2017) di Perumahan BTN Asabri, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sepintas dia memang seperti gadis remaja lainnya tahu cara berdandan yang cantik. Kalau tidak memakai seragam tentu orang tidak tahu dia seorang karateka. Nama Nadya mulai berkibar ketika dia disebut sebagai salah satu dari lima atlet dari Sulsel yang menjadi bagian dari 13 karateka nasional ikut Kejuaraan Internasional di Thailand pada Juli 2015. Sekalipun waktu itu ia belum menunujukkan prestasi.
![]() |
Nadya Baharudin. |
Kecintaan kepada karate sudah tumbuh semenjak masih duduk di Taman Kanak-kanak. Dia langsung kepincut melihat ayahnya berlatih karate. Sang ayah seorang atlet Dojo yang kerap memenangkan berbagai kejuaraan. Nadya pun berkeras ikut dan diizinkan.
“Awal latihan itu pas saya TK saya cuma lari-lari dulu kalau capek istirahat” cerita Nadya pada saya dirumahnya. Jadilah Nadya seperti pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Nadya juga ingin mengikuti jejak ayahnya.
Banyak pengorbanan yang dilalui dara kelahiran Makassar, 10 Desember 2000 ini. Mulai dari bangun subuh untuk joging, sampai latihan yang terbilang keras itu yang semua dilakukan oleh Nadya. Hasilnya banyak sudah prestasi yang diraih oleh Nadya. Dimulai dari tingkat Kejurda, Kejurnas, Kemenbud, Mendagri, hingga tingkat internasional seperti Millo Cup di Malaysia, dan Kejuaraan Asia di Makassar November 2016.
Yang mengagumkan Nadya menang melawan Iran dalam Kata Beregu bersama temannya di Kejuaraan Asia. Dalam kejuaraan itu ia meraih emas dalam nomor Kata Beregu Putri. Pada ajang Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Sport Council Friendship Games di Samarinda, Kalimantan Timur, 6-12 Desember 2016, Nadya dan kawan-kawannya juga meraih emas untuk Kata Beregu Putri.
Anak sulung dua bersaudara dari pasangan Baharudin dan Nur Aeini ini berpendapat, atlet masa depan itu yang bercita cita mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di mancanegara. Dengan menganut falsafah hidup tak ada keberhasilan tanpa kedisiplinan dan kerja keras membuat dia ingin menjadi atlet masa depan.
Nadya yang dijuluki Srikandi dari Makassar ini sekarang duduk di kelas 2 IPS di SMA 5 Makassar. Gadis yang punya bernyanyi ini mengidolakan Karateka Rika Usami asal Jepang yang punya prestasi internasional.
Dia berharap pemerintah dapat lebih perhatian pada anak yang berprestasi, serta ke depan Nadya ingin berlaga di ajang olimpiade.
![]() |
Aksi Nadya di salah satu kejuaraan karate. |
Jurnalis: Nurul Rahmatun Ummah/Editor: Irvan Sjafari/Foto: Nurul Rahmatun Ummah