Tabur Puja Sukses, Damandiri Segera Luncurkan Program Baru Desa Lestari

SENIN, 16 JANUARI 2017

JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Terobosan Yayasan Damandiri melalui Tabungan Kredit Pundi Sejahtera (Tabur Puja) dengan sistem Sub Kelompok Tanggung Renteng, menjadi sebuah pijakan kuat untuk berhasil tegap berdiri di hadapan program-program pinjaman lunak rakyat kecil milik pemerintah yang saat ini masih belajar untuk merangkak.
Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja dan Siti Hediati Soeharto.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 9 persen efektif, belum berhasil menyentuh seluruh rakyat Indonesia. Menurut data Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterima Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja, penerima KUR baru 20 persen dari usaha-usaha kecil rakyat yang ada. KUR juga masih menggunakan sistem agunan atau jaminan dalam memberikan kredit lunak bagi masyarakat.
Tabur Puja yang dijalankan Yayasan Damandiri membuat sebuah terobosan brilian, yakni merilis pinjaman lunak usaha mikro Tanpa Agunan, disebut KTA (Kredit Tanpa Agunan). Keberhasilan Tabur Puja dalam menjalankan pinjaman tanpa agunan ditopang dengan pemberdayaan Sub Kelompok Sistem Tanggung Renteng. “Itulah konsep Yayasan Damandiri yang tidak bisa ditiru oleh siapapun,” cetus Subiakto, Senin (16/1/2017).
Yayasan Damandiri memiliki konsep pemberdayaan masyarakat yang menyentuh hati melalui Pos Pemberdayaan Keluarga atau Posdaya, sehingga dengan sendirinya turut membentuk karakter simpan pinjam masyarakat. “Dalam memberdayakan aspek pembangunan ekonomi masyarakat, Yayasan Damandiri punya tiga cara baku yang saling berkaitan, yaitu menumbuhkan inovasi demi mendongkrak produktivitas warga, mengangkat potensi lokal, memberdayakan pasar tradisional dan terakhir baru menyuntikkan gerakan simpan pinjam bernama Tabur Puja,” jelasnya.
Sebagai contoh nyata, di sebuah desa di wilayah Garut, Jawa Barat, Yayasan Damandiri memberdayakan sebuah pesantren untuk memberdayakan potensi-potensi lokal yang ada. Penduduk menjadi rajin bercocok tanam, sehingga lambat-laun bahkan hingga kini penduduk di desa tersebut bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dengan hasil lokal. Artinya, tanpa impor.
Dengan kenyataan tersebut, Ketua Yayasan Damandiri semakin yakin, gerakan Damandiri akan semakin sukses ke depannya. Program terbaru segera disiapkan, yaitu Program Desa Lestari yang merupakan impian pendiri Yayasan Damandiri, sekaligus Presiden Kedua RI, H.M. Soeharto.

Jurnalis : Miechell Koagouw / Editor : Koko Triarko / Foto : Miechell Koagouw

Lihat juga...