Hingga 2016, Damandiri Entaskan 34.268 Keluarga Pra Sejahtera

SENIN, 16 JANUARI 2017

JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Pengentasan kemiskinan masih menjadi masalah pelik di Indonesia. Hal ini disadari betul oleh Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri). Karena itu, dibuatlah program pemberdayaan dengan dasar pemikiran, bahwa dengan keadaan ekonomi rumah tangga yang sejahtera, akan ikut menarik aspek kehidupan lainnya menjadi lebih baik.
Tim Yayasan Damandiri dengan Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja ( ketiga dari kanan).
Yayasan Damandiri meluncurkan program Simpan Pinjam Tabungan Kredit Pundi Sejahtera (Tabur Puja) bagi masyarakat pra sejahtera, hingga tingkat Sejahtera I-III. Damandiri membentuk Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di masing-masing lingkungan Rukun Warga (RW). Pada setiap Posdaya tersebut, dibentuk lagi Sub Kelompok kecil beranggotakan 25 orang dengan nama Sub Kelompok Tanggung Renteng, untuk memaksimalkan Tabur Puja.
Tanggung Renteng adalah konsep penanggulangan cicilan tertunggak dari salah-satu anggota kelompok. Saat melakukan pencairan pinjaman, pengurus Posdaya Tabur Puja akan meminta anggota yang meminjam memasukkan dana Tanggung Renteng dengan jumlah sesuai kesepakatan pengurus sejak awal dibentuknya Tabur Puja di Posdaya tersebut. Jika anggota tersebut suatu saat mengakhiri keikut-sertaannya di Tabur Puja, dana Tanggung Renteng dikembalikan utuh tanpa dikenakan biaya atau potongan apapun.
Hingga akhir 2016, telah ada sekitar 334 Posdaya yang dibantu Tabur Puja, dengan kurang lebih 3.500 sub kelompok Tanggung Renteng di dalamnya. “Jumlah anggota secara keseluruhan mencapai kurang lebih 34.268 orang. Dan, jika diambil rata-rata pinjaman sebesar dua juta rupiah per orang, artinya sudah sekitar seratus delapan miliar rupiah dana Tabur Puja yang berputar,” sebut Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaja, dalam pidato HUT Ke-21 Yayasan Damandiri Ke-21 di Graha Dana Abadi (Granadi), Kuningan, Jakarta, Senin (16/1/2017).
Dengan penerapan sistem Tanggung Renteng dalam Tabur Puja, secara akumulasi berhasil menekan rata-rata tunggakan pinjaman sebesar 3 persen. Jumlah tunggakan kredit dari sebuah lembaga keuangan yang masih bisa ditolerir adalah sebesar 5 persen, sehingga dengan rata-rata tunggakan sebesar 3 persen, menjadikan program Tabur Puja secara tidak langsung sukses mengedukasi karakter simpan pinjam masyarakat.
Edukasi Yayasan Damandiri melalui Tabur Puja, bukan sekedar bagaimana masyarakat bisa meminjam modal usaha saja. Tetapi, turut menyentuh animo menabung dari masyarakat. “Total simpanan seluruh anggota Tabur Puja hingga akhir 2016 tercatat sudah menyentuh angka lima setengah miliar rupiah. Sangat luar biasa pemberdayaan yang dilakukan Yayasan Damandiri kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan Tabur Puja bisa terus mencetak warga sejahtera ke depannya,” jelas Subiakto.
Dengan suku bunga flat atau menetap sebesar 1,5 persen, sudah berhasil dihimpun keuntungan sebesar Rp. 500 Juta dari masing-masing Sub Kelompok Tanggung Renteng. Dan, keuntungan Tabur Puja digunakan sebesar-besarnya oleh Yayasan Damandiri untuk terus melakukan penelitian dan pengembangan ke berbagai daerah di Nusantara untuk menemukan wilayah-wilayah baru yang penduduknya perlu edukasi atau pemberdayaan menuju kesejahteraan.

Jurnalis : Miechell Koagouw / Editor : Koko Triarko / Foto : Miechell Koagouw

Lihat juga...