Masih Tergenang, Warga Wolomarang Sikka Mulai Membereskan Rumah

KAMIS 26 JANUARI 2017
MAUMERE—Air masih menggenangi  54 rumah warga di RT 19 RW 04 kelurahan Wolomarang Kabupaten Sikka meski ketinggian air sudah menurun dan hanya tersisa sekitar 30 sentimeter.
Mateus Mbonga sedang membersihkan rumahnya yang terendam banjir.
Meski air sisa banjir tetap mengalir, warga mulai membereskan rumah dan perabotan mereka serta bebeberapa tempat usaha seperti kios, pemiliknya sedang mengangkut barang dagangan ke rumah saudara untuk dikeringkan dan dititip sementara waktu.
Mateus Mbonga salah seorang korban banjir yang ditemui Cendana News di rumahnya Kamis  (26/1/2017) terlihat sedang memindahkan beberapa perabotan dari dalam rumah mereka bersama anak-anaknya.
“Memang banjir sering terjadi tapi tahun ini banjirnya lebuh besar dimana tanggal 7 Januari kemarin kami juga mengalami banjir tapi tinggi airnya tidak seperti kemarin,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Theresia Lero yang ditemui Cendana News di rumahnya, Dikatakannya, perabotan rumah tangga di rumahnya mengalami kerusakan akibat terendam banjir meski lantai rumahnya sudah ditinggikan sekitar 50 sentimeter.
Theresia menambahkan, 5 buah lemari pakaian dan lemari makan, 4  buah pengeras suara, sebuah kulkas  serta spring bed dan kasur masing-masing 2 buah terendam banjir.
“Banjir sering terjadi tiap tahun namun kali ini lebih besar tapi sampai saat ini kami belum diberi bantuan makanan hanya semalam dikasih nasi bungkus saja,” tuturnya.
Dirinya berharap pemerintah bisa secepatnya membantu beras dan bahan makanan lainnya untuk sementara waktu seraya menunggu debit air menurun dan dirinya kembali berjualan sayuran di pasar kembali.
“Kalau tanggal 7 Januari kemarin kami dikasih beras, kami berharap pemerintah membantu barang-barang kebutuhan kami sehari-hari seperti tempat tidur dan makanan,” ungkapnya.
Disaksikan Cendana News, beberapa halaman rumah warga masih terendam banjir sementara jalan raya Diponegoro juga masih dialiri air sisa banjir. Air pun masih mengalir deras melewati jalan semen di perkampungan hingga menuju laut dan menggenangi kebun warga di pesisir pantai.
Beberapa tembok rumah warga terlihat rubuh dan bagian belakang rumah dipenuhi air. Rata-rata rumah warga di sebelah utara Jalan Diponegoro lantainya dibuat tinggi hingga sekitar 50 sentimeter dari tanah.
Selain itu Posyandu Waidoko yang persis berada di samping jalan seluruh ruangan dan halaman terendam banjir hingga ketinggian 50 sentimeter dan tidak terlihat ada pegawai yang datang membersihkan ruangan posyandu.
Air sisa banjir masih mengalir melalui jalan semen di perkampungan.
Jurnalis: Ebed de Rosary/Editor: Irvan Sjafari/Foto: Ebed de Rosary
.
Lihat juga...