Bubur Ayam Adem Ayem Gang Selot Bogor: Perpaduan Bumiayu dan Cianjur

SENIN 16 JANUARI 2017
BOGOR— Gang Selot merupakan salah satu tempat kuliner murah meriah bagi warga sekitar Bogor Kota.  Letaknya di antara polres Bogor Kota dan supermarket membuat Gang Selot sering menjadi akses jalan dari Kapten Muslihat ke Paledang maupun sebaliknya.  Lebar jalan di gang selot ini sekitar 6 meter.  Di salah satu sisi di sepanjang gang selot banyak terdapat pedagang makanan,  mulai dari gorengan hingga makanan berat.  

Lokasi strategis letaknya  tak jauh dari  ikon Wisata Bogor, yaitu Kebun Raya Bogor tepatnya berada di depannya Jalan Ir H Juanda. Dapat ditempuh  berjalan kaki  15 menit dari Stasiun Bogor. Saya menyusuri gang Selot. Terdapat aneka jajanan di Gang Selot ini, namun saya memilih  mampir ke salah satu kedai bubur dengan nama bubur Adem Ayem.  Tempatnya memang tidak terlalu luas,  bagi wisatawan yang dilanda kelaparan berat,  tempat ini adalah tempat yang cocok untuk mengalahkan lapar. Subur adalah nama dari pedagang bubur Ayam Adem Ayem, mengaku telah berdagang di tempat ini sejak 2008. 
Menurut Subur pelanggannya berasal dari berbagai macam kalangan.  Kecuali kalangan pelajar tidak terlalu banyak.  Untuk satu porsi bubur ayam,  dibandroll sebesar  Rp8000. Harga yang ekonomis bagi karyawan yang berkantung pas-pasan.  Jika pembeli ingin menambah sate cukup menambah uang sebesar Rp2000. Pria asli Bumiayu ini mengaku tidak mengetahui berapa jumlah porsi yang laku terjual. “Saya hanya memasak beras sebanyak 2.5 liter untuk dijadikan bubur,” kata Subur kepada Cendana News.  
Keistimewaan bubur ini terletak pada penyajiannya.  Bubur disajikan secara panas dengan taburan daun seledri,  bawang goreng dan kacang kedelai. Kalau dari penampilan tampak bubur ini   merupakan perpaduan dari Bumiayu dan Cianjur. Bubur di daerah Jawa Barat seperti Cianjur dan Sukabumi  disajikan dengan kerupuknya dipisah. “Kalau orang-orang Bumioayu menyajikan bubur dengan campuran kerupuk. Konturnya buburnya lebih padat,” kata Subur.
Bubur Adem ini campuran keduanya  tidak terlalu encer,  dengan suwiran ayam di atasnya.   Subur berdagang bubur dari pukul tujuh pagi hinggal dua belas siang.   

Jurnalis: Yohaness Krishna Fajar Nugroho/Editor: Irvan Sjafari/Foto: Yohannes Kirshna Fajar Nugroho

Lihat juga...