SABTU, 19 MARET 2016
Jurnalis: Aceng Mukaram / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber foto: Aceng Mukaram
PONTIANAK — Safaruddin mengaku sedih saat perpisahannya dengan binatang buas piaraanya selama bertahun-tahun. Adalah buaya muara yang dipelihara pria berumur 68 tahun ini 9 tahun lamanya.
![]() |
Buaya muara piaraan Safaruddin |
Pensiunan PNS yang tinggal di Jalan Tabrani Ahmad, Gang Maria 2, Kelurahanan Sungai Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menceritakan terkait buaya muara panjangnya saat ini 3 meter.
“Dapatnya subuh setengah pagi. Orang ribut-ribut diluar. Ini malah buatnya dipukul-pukul orang, jadi agak lemas,” tuturnya, menceritakan awal mendapatkan buaya peliharaanya itu, Minggu (19/3/2016).
Awalnya, ia mengaku bahwa ada warga setempat yang sempat memukul pada tubuh buaya. Ia melarangnya.
“Saya bilang, jangan dibunuh. Ini mahluk kita. Satu hari gak mau makan. Dia stres. Satu bulan gak mau makan,” ucapnya, mengenang.
Ia menjelaskan, bahwa buaya yang peliharanya adalah buaya jenis buaya muara. “Sudah 9 tahun saya piara buaya muara ini,” ujarnya.
Selama ini, ia mengaku tidak tahu mau menyerahkan kemanapun buaya muara buwas itu. Sebab, selama ini, ia mengetahui secara pasti terkait Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat.
“Saya mau menyerahkan. Saya bingung, mau menyerahkan kemana. Mungkin lebih terpelihara. Yang takutnya penyakit. 5 hari sekali dia makan ayam tiren. Dia makan sendiri. Kalau dia sakit, itu yang usah,” ucapnya.
![]() |
Penyerahan buaya kepada BKSDA |
Disaat perpisahanyanya dengan buaya muara ini, ia mengaku,” Saya sedih. Dia benturkan mulutnya ke tembok. Saya ikhlas menyerahkan ke BKSDA,”.