PSSI Sebut Piala Kemerdekaan Tim Transisi Tidak Lazim

Jumpa Pers PSSI terkait Piala Kemerdekaan
JAKARTA – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam jumpa pers menyebutkan, rencana Tim Transisi bentukan Kemenpora menyelenggarakan turnamen bertajuk Piala Kemerdekaan tidak lazim. Hal tersebut menyikapi adanya klub yang melaporkan terkiat surat undangan dari Tim Transisi untuk mengikuti Piala Kemerdekaan.
Juru bicara PSSI, Tommy Welly mengatakan bahwa turnamen yang direncakanan Tim Transisi itu tidak jelas. Tim Transisi juga dianggap tak pantas jika memakai FIFA law of the game seperti yang disebutkan dalam surat yang disebarkan kepada awak media.
“Dari konteks sepak bola tidak jelas, turnamen atau kompetisi. Dibilang kompetisi, sementara kompetisi ada tahapannya, bukan tim diundang. Istilah saja sudah rancu,” kata Tommy Welly dalam jumpa pers di Kantor PSSI Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Jumat (26/06/2015).
Menurut welly Kompetisi juga memiliki asas sporting merit, artinya ada promosi dan degradasi. Dari istilah saja rancu dan tidak lazim, serta tidak dikenal dalam sepak bola. Pelaksanaannya dari 24 Juli sampai 15 Agustus, kurang lebih tiga minggu. Sulit untuk kompetisi dilakukan selama tiga minggu.
Dalam surat perjanjian, lanjut welly klub disebut harus patuhi FIFA law of the game. Di satu sisi Tim Transisi bukan anggota dan bukan badan yang dikenal FIFA. 
“Tapi, Tim Transisi menggunakan law of the game. Ini sangat kontradiktif dan tidak lazim,”katanya.
Tommy Welly menambahkan ada terdapat di perjanjian yang berkaitan dengan sanksi, Di poin E bahwa klub peserta Piala Kemerdekaan harus selesaikan seluruh pertandingan. Apabila dilanggar akan disanksi sesuai peraturan perundang-undangan. 
“Kami harus proteksi klub anggota agar tidak bermasalah di kemudian hari.” Tutupnya.
——————————————————-
JUMAT, 26 Juni 2015
Jurnalis       : Adista Pattisahusiwa
Fotografer : Adista Pattisahusiwa
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...