Petani Keluhkan Harga Tandan Buah Segar Sawit Terjun Bebas

Pohon Kelapa Sawit
PESISIR SELATAN – Jelang Bulan Ramadhan, rakyat semakin tercekik dengan naik dan langkanya barang-barang kebutuhan. Sedangkan usaha produksi mereka tidak dibeli dengan harga yang layak petani kelapa sawit contohnya. Di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), para petani kelapa sawit dengan lahan dan kebun rakyat  yang seadanya dan bukan millik perusahaan. Sangat menderita, dengan harga jual tandan buah segar (TBS) yang tersungkur di angka Rp 800 per Kilogram.
Padahal di bulan Januari, harga TBS di Sumatera Barat (Sumbar) dulunya Rp 1.400 hingga Rp 1.500. Turunnya harga TBS diakui masyarakat ini telah berlangsung sejak Bulan Mei 2015, harga ini dikendalikan oleh pengumpul kelapa sawit sebelum dijual kepada perusahaan.
“Sejak bulan Mei,  harga jual kami telah turun. Awal Mei itu pengumpul membelinya seharga Rp 750, saat ini hanya Rp 800. Dilemanya disini, jika kami jual kami rugi dengan harga beli yang rendah sedangkan kalau tidak kami jual TBS kelapa sawit itu akan terbuang percuma,” ujar Afrinal (47), salah seorang petani sawit di Kecamatan Lunang Silaut, Sabtu (13/6/2015) siang.
Harga yang murah ini, membuat rakyat memekik. Bagaimana tidak, jelang bulan Ramadhan ini bertepatan dengan tahun ajaran baru dan kenaikan kelas. Hal ini membuat rakyat kesusahan mencari penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anak mereka.
“Kami sangat berharap agar pemerintah bisa menaikkan kembali harga sawit ini, anak saya baru menerima raport hari ini yang kecil akan masuk Sekolah Dasar (SD) tentu mereka membutuhkan baju seragam, LKS, alat tulis dan kebutuhan lainnya. Kalau harga sawit tetap loyo seperti ini, kami tidak tahu harus bagaimana lagi, apalagi jelang Ramadhan ini semua harga kebutuhan mahal” keluh Rena, Petani Sawit lainnnya.
——————————————————-
Sabtu, 13 Juni 2015
Jurnalis       : Muslim Abdul Rahmad
Fotografer : Istimewa?
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...