420 dari 1.024 Desa di Maluku Belum Menikmati Listrik

Kantor PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara
AMBON – 420 Desa yang ada di Provinsi Maluku belum menikmati buah kemerdekaan, yakni aliran listrik. Data tersebut terungkap saat dengar pendapat PT PLN Persero Wilayah Maluku dan Maluku Utara (Malut) dengan DPRD Provinsi.
General Manager (GM) PT.PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, M Ikhsan Assad saat dipanggil oleh DPRD Provinsi Maluku dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi B kantor DPRD kawasan Karang Panjang (Karpan) kecamatan Sirimau Kota Ambon beralasan, dari 1.024 desa di Maluku, 420 desa diantaranya belum dialiri listrik.
Kata Iksan, jumlah desa yang paling banyak belum teraliri listrik berada di Kabupaten Kepulauan Aru yaitu 108 desa. Iksan memaparkan, untuk kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dari 117 desa 79 desa diantaranya sudah dilistrik.
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) 65 desa belum dilistriki. Sedangkan kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) berjumlah 49 desa juga diterangi PLN. “Untuk Kota Ambon semua desa sudah dialiri listrik,” katanya.
Dikatakan, untuk rasio elektrifikasi di provinsi Maluku hingga 2015 masih berkisar pada 73,76 persen dari target 100 persen yang harus dicapai hingga 2019.
Iksan mengaku, dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku hanya kota Ambon yang sudah terelektrifikasi 100 persen.
Sedangkan kabupaten/kota lainnya yakni Maluku Tengah sudah terelektrifikasi yakni 79.75 persen, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) 90.02 persen. Kabupaten SBT 53.87 persen, kabupaten Buru 83.33  persen, kabupaten Buru Selatan (Bursel) 46.28  persen, kabupaten Maluku Tenggara (Malra) 82.94 persen kabupaten Kepulauan Aru 36.52 persen. Kabupaten Maluku Tenggara Barat 48.21 persen, kabupaten Maluku Barat Daya 42.08 persen serta Kota Tual 75.90 persen.
Iksan juga mengaku, rasio elektrifikasi menandakan tingkat perbandingan jumlah penduduk yang menikmati listrik dengan total penduduk yang ada di suatu wilayah.
Iksan berdalil, capaian target 100 persen itu PLN direncanakan per tahun ada 100 desa yang telah dialiri listrik. Sehingga dalam empat tahun ke depan semua daerah di Maluku suda bisa menikmati listrik.
“Kami bisa kejar per 100 desa. Pada 2019 nanti seluruh desa di Maluku sudah bisa terlistriki. Target ini, PLN tidak bisa jalan sendiri tapi harus didukung oleh pemerintah pusat dan daerah,” katanya.
Menyangkut sering pemadaman listrik di Kota Ambon alasannya, karena cuaca ekstrim.
“Karena cuaca ekstrim terjadi seperti saat ini harus kita lakukan pemadaman sewaktu-waktu. Karena pohon tumbang dan ranting yang kena jaringan. Tapi persediaan listrik di kota Ambon sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” katanya.
Dari 400.000 pelanggan listrik di wilayah PLN Maluku dan Maluku Utara, telah ada 37.000 pelanggan yang menggunakan listrik prabayar.
Masyarakat di 420 Desa wilayah provinsi seribu pulau itu hingga detik ini dalam memenuhi kebutuhan listriknya terpaksa menggunakan genset juga pelita.
——————————————————-
KAMIS, 25 Juni 2015
Jurnalis       : Samad Vanath Sallatalohy
Fotografer : Samad Vanath Sallatalohy
Editor         : ME. Bijo Dirajo
——————————————————-
Lihat juga...