![]() |
Jalan Rusak [Foto: CND] |
Tren
- Indonesia: Usia 80-Parameter Konstitusi
- One Piece: Awal Delegitimasi Psikologis dan Sosial?
- Kamardikan Rosopitu: Tujuh Seniman Menyulam Rasa Merdeka
- Jokowi & Pergeseran Isu Struktural – Personal?
- Simfoni Delapan Dekade, Harmoni Menuju 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia
- Lembaga Sensor Film Luncurkan Situs Ramah Disabilitas dan Inklusif
- Jakarta Perlu Program Massal PISA
- Titiek Soeharto Dukung Pengembangan Peternakan Modern di Gunungkidul
- Titiek Soeharto Terima Buku Dokumentasi Tetenger Monumen KUD pertama di Indonesia
- Keluarga Henk Ngantung Siap Gelar Pameran Lukisan Perjuangan dan Proklamasi
CENDANANEWS(Lampung) – Warga Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan mengeluhkan kerusakan jalan yang sudah terjadi hampir setahun ini. Menurut mereka jalan Desa Kelawi menjadi penghubung antara Desa Kelawi dengan Desa Totoharjo di Kecamatan Bakauheni dan menuju Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama untuk menuju tempat wisata yang ada di daerah tersebut terutama wisata pesisir pantai.
Menurut salah seorang warga Abdul (40) yang juga ketua RT setempat mengaku waktu tempuh bagi warga Desa Kelawi yang akan menuju ke Desa Totoharjo lebih cepat dibandingkan lewat simpang Gayam, namun karena kerusakan jalan warga enggan melewati jalan tersebut.
“Kerusakan terutama terjadi di titik titik tanjakan yang bagi warga akan sangat berbahaya karena berlubang serta aspal sudah terkelupas. Selain kualitas aspal yang jelek, kikisan air hujan mempercepat kerusakan jalan, ” ujar Abdul kepada Cendananews.com Minggu (12/4/2015).
Selain jalan yang vital bagi aktifitas warga yang akan menuju ke Pelabuhan Bakauheni jalan tersebut menjadi penghubung Kecamatan Bakauheni dan Kecamatan Rajabasa. Namun karena kondisi jalan yang di beberapa titik rusak warga lebih memilih memutar meski harus menempuh waktu lebih lama melalui simpang Gayam.
Kerusakan jalan tersebut juga dikeluhkan beberapa warga di luar Desa Kelawi, yang sejak dihebohkan dengan penemuan situs kapal kuno di bukit Kepayang. Wawan warga Desa Bakauheni mengeluhkan kondisi jalan yang rusak padahal menurutnya jika penemuan kapal kuno tersebut terbukti akan semakin banyak orang yang ingin datang melihat.
“Selain dugaan penemuan situs kapal kuno di daerah Bakauheni ini banyak pantai yang bisa dijadikan objek wisata namun akses jalannya memprihatinkan sehingga orang enggan datang,”ujar Wawan.
Kerusakan jalan makin parah di lokasi turunan menuju pantai Blebug yang cukup curam sehingga wisatawan yang menggunakan kendaraan harus lebih berhati hati bahkan kadangkala ada rombongan yang lebih memilih lokasi lain akibat jalan yang rusak.
Lihat juga...