![]() |
Aksi Himasylva dan beberapa organisasi pecinta lingkungan di bundaran tugu Adipura |
CENDANANEWS(Lampung) – Ratusan mahasiswa mengadakan aksi dalam rangka memperingati Hari Bumi 2015 di Tugu Adipura atau yang dikenal dengan Bundaran Gajah Enggal, Bandar Lampung Provinsi Lampung.
“Sekitar 150 orang kawan-kawan ikut berpartisipati dalam rangka memperingati hari bumi 2015,” kata Koordinator Aksi Himasylva, Yustinus Seno kepada Cendananews.com, Rabu (22/4/2015).
Menurut Yustinus, kegiatan ini dilakukan oleh Himpunan mahasiswa jurusan kehutanan (Himasylva) Universitas Lampung ( Unila) bekerja sama dengan beberapa pecinta alam di Bandar Lampung dan Lembaga Kemahasiswaan Universitas Lampung. “pecinta alam Muhammadiyah Gumpalan Unila, Ls- mata Himasepeta, DPM- FP dan Hidrila,” kata dia.
Aksi Hari Bumi ini dilakukan, lanjut dia, untuk menyadarkan masyarakat sekaligus mengajak untuk lebih menjaga lingkungan dan melestarikan alam dengan cara menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi polusi udara.

Seno mengatakan tujuan kegiatan aksi ini untuk mengampanyekan Hari Bumi kepada masyarakat luas serta mengajak untuk berperan serta menjaga dan melestarikan lingkungan, mengkritisi kebijakan pemerintah terkait kerusakan lingkungan dan tata kelola kota ruang terbuka hijau.
Ia pun berharap kepada masyarakat supaya bisa bersama-sama menjaga lingkungan dengan dimulai dari menerapkan pola hidup ramah lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, hemat listrik serta mengurangi polusi.
Harapannya kepada pemerintah juga untuk lebih menerapkan kebijakan dengan baik terkait pelestarian lingkugan terutama di ruang terbuka hijau (RTH) Bandar Lampung.
“Kebutuhan ruang terbuka hijau yang ideal sekitar 30 persen, namun di Bandar Lampung hanya 11,8 persen,” ungkapnya.
Secara nyata Himasylva, kata Seno, akan melakukan beberapa upaya langkah awal dengan mengajak kampanye Hari Bumi seperti ini dan dilanjutkan dengan penanaman 1000 mangrove pada 26 April mendatang di Ketapang, Padangcermin, Pesawaran.
“Penanaman Mangrove baru akan dilaksanakan 26 April mendatang di lokasi habitat Mangrove,” ungkap Yustinus.


Tidak hanya itu, sambung dia, ada penyuluhan konservasi ( mengajarkan 150 Sekolah Dasar di Lampung tentang pentingnya pohon untuk masa depan), seminar Ekologi dengan tema tentang peran hutan dalam mitigasi dan adaptasi bencana alam di indonesia yang dilaksanakan di Aula Fakultas Pertanian Universitas Laampung.
“Seperti global warming, perubahan iklim, banjir, dan tanah longsor,” tandasnya.