![]() |
Sampah dibiarkan menumpuk di tangga pasar Sukapura Jakarta Utara sebelum diangkut oleh petugas kebersihan [Foto: CND] |
CENDANANEWS (Jakarta) – Sampah yang menumpuk di Pasar Tradisional Sukapura Jalan Tipar Cakung Cilincing Jakarta Utara menimbulkan bau busuk. Sampah berbau tersebut rata rata diakibatkan karena sampah basah yang dikumpulkan oleh para petugas sebelum dibawa ke lokasi pembuangan sementara.
Berdasarkan pantauan Cendananews.com kurangnya tempat tempat sampah di areal Pasar Sukapura mengakibatkan para pedagang membuang sampah di sembarang tempat. Bahkan di tangga naik ke lantai dua Pasar Sukapura. Terlihat sampah menumpuk di dua sisi tangga.
“Sampah ini memang sementara menumpuk di sini selama aktifitas pasar berlangsung dari pagi. Siang akan segera diangkut setelah aktifitas pasar mulai sepi,” ujar Komar (34) salah satu petugas pengangkut sampah di pasar tersebut, Selasa (24/3/2015).
Ia menjelaskan, sampah pasar harus segera diangkut karena didominasi sampah basah, atau organik. Seperti sayur mayur yang cepat membusuk. Komar mengatakan sebagai petugas sampah ia mengumpulkan sampah sampah dari pedagang terutama sampah organik dari pedagang sayuran.
Sampah sampah tersebut nantinya akan dibawa ke tempat pembuangan sementara sebab Komar beserta petugas lainnya mengaku pihak ketiga untuk petugas kebersihan pasar. Selanjutnya dari tempat pembuangan sementara Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara akan membawa sampah tersebut langsung ke Bantargebang.

“Sampah organik memang cepat membusuk makanya jika tercampur dengan sampah basah lainnya akan semakin cepat membusuk dan membuat bau menyengat maka sampah ini harus segera diangkut,” ujarnya.
Sementara para pedagang di pasar Sukapura mengaku tidak memiliki tempat sampah khusus di dekat lapaknya untuk membuang sampah sisa sisa barang dagangan mereka. Pedagang cenderung membuang sampah di bawah tempat mereka berjualan sebab sudah ada petugas yang mengambilnya.
“Kami sudah membayar iuran khusus kebersihan setiap hari jadi ya biar petugas nanti yang mengambilnya, sebab memang rutin diambil,” ujar Ismaini(34) salah seorang penjual sayur mayur di lantai dua pasar Sukapura.