Produksi Kemplang, Sulistiono Mampu Berdayakan Kaum Perempuan di Desanya

CENDANANEWS, Semua orang pasti mengenal makanan ringan yang bisa dijadikan teman makan nasi atau hanya dimakan sebagai camilan bernama kerupuk. Proses produksi kerupuk terbilang sederhana namun memerlukan ketelatenan bagi pembuatnya. Secara khusus Cendananews akan melihat lebih dekat pembuatan kerupuk jenis kemplang. Sebetulnya kerupuk dan kemplang itu berbeda, tetapi orang sering keliru menyebutnya. Perbedaan yang sangat jelas adalah dari memasaknya, kalau kerupuk di goreng sedangkan kemplang di panggang menggunakan bara api.Tapi tak mengapa itu hanya istilah apapun sebutannya kerupuk atau kemplang atau kerupuk kemplang yang pasti makanan ini terbilang lezat dan selalu menjadi buah tangan di beberapa tempat di Pulau Sumatera.

Lihat saja saat hari libur panjang anak sekolah, liburan Lebaran Idul Fitri, setiap tahun pasti di sepanjang Jalan Lintas Sumatera hingga Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, penganan nan lezat yang cara makannya ditemani dengan sambal pedas ini selalu dijajakan oleh penjual. Ratusan penjual kemplang akan berjajar di pinggir Jalinsum untuk menawarkan kepada para pemudik yang akan pulang ke Pulau Jawa dengan harga yang relatif terjangkau di kantong.

Nah, sebetulnya bagaimana proses di balik pembuatan kemplang yang lezat tersebut. Cendananews langsung mendatangi salah satu usaha kecil yang dikelola langsung oleh warga di Desa Klaten Kecamatan Penengahan Lampung Selatan. Mendatangi lokasi pembuatan kemplang yang terlihat mula mula adalah jemuran terbuat dari bambu yang digunakan untuk menjemur kemplang untuk dikeringkan sebelum dipanggang. Ingat, dipanggang bukan digoreng!

Lihat juga...