CENDANANEWS, Dalam kurun waktu lima tahun, sudah ditemukan 70 ekor gajah yang mati di Provinsi Riau. Kematian gajah itu banyak ditemukan di kawasan konservasi. Gajah-gajah itu kebanyakan mati karena perburuan liar, diracun atau dijerat.
Kematian gajah-gajah itu tak luput dari perhatian Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat kunjungan ke Riau, Senin(16/2) untuk masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dalam pertemuan dengan pelaksana tugas (plt) Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, Polda Riau dan Dinas Kehutanan Riau, Siti Nurbaya, sempat mempertanyakan soal ini.
“Kedatangan Menteri Kehutanan kemarin juga membahas persoalan kematian gajah di beberapa kawasan konservasi. Menteri juga meminta data ke pihak terkait tentang kemarian gajah ini,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Pol Yohanes Widodo, Selasa (17/2).
Disebutkan, dalam waktu dekat, Menteri Siti akan mengirimkan petugas Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Perlindungan Alam (PHKA) ke Riau untuk menyelidiki kematian semua gajah tersebut.
Dirjen PHKA nantinya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau. Sementara Polda Riau, siap membantu untuk mengungkap para pelakunya.
“Dalam lima tahun belakangan, ada sekitar 70 gajah yang mati. Data ini diperoleh dari BKSDA dan pihak terkait. Kematian gajah ini disebabkan berbagai faktor,” terang Yohanes.
“Dalam lima tahun belakangan, ada sekitar 70 gajah yang mati. Data ini diperoleh dari BKSDA dan pihak terkait. Kematian gajah ini disebabkan berbagai faktor,” terang Yohanes.
Sebagian gajah, sambung Yohanes, ada yang mati karena faktor usia, diracun oleh oknum tertentu dan ada juga yang mati dibunuh oleh pemburu gading.
“Dan dari laporan yang kita terima, meski gajah itu mati karena diracun dan termakan usia, gadingnya selalu hilang. Inilah yang perlu diselidiki oleh kepolisian,” tegas Yohanes.
Disorotnya kematian gajah ini karena terungkapnya sindikat pemburu gading di hutan konservasi di Pulau Sumatera. Tujuh pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, sudah membantai 6 ekor gajah di Riau dan 2 di Provinsi Jambi.
“Tak hanya gajah dewasa dan sudah tua, kawanan yang diotaki oleh tersangka Fadli ini juga membunuh anak gajah. Ini diperoleh setelah penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara di Duri dan Pelalawan,” terang Yohanes.
Dari pelaku, Polda Riau telah menyita delapan gading gajah, ratusan peluru, senjata api laras panjang, tiga buah golok, satu kampak, kotak peluru pindad untuk peluru kaliber 7,62 cm.
Dalam perkembangannya, tersangka Fadli terungkap sebagai anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Pengprov Riau. Senjata yang digunakannya sudah mendapat izin dari organisasi tersebut (denni risman).