
Menurut salah seorang warga Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang Sarmin (34) warga yang setiap hari melintasi ruas jalan tersebut untuk bekerja, beberapa kilometer ruas jalan tersebut memang sudah diperbaiki namun karena hujan beberapa titik sudah rusak. Akibatnya kendaraan yang melintas harus ekstra hati hati menghindari lubang dan juga kubangan yang ada di tengah jalan.
Kalau siang hari tak masalah, namun jika lewat pada malam hari harus ekstra hati hati kuatir terjatuh masuk lubang apalagi di dekat perbatasan Desa Karangsari dan Desa Tetaan yang lubangnya sudah mencapai diameter 3 meter.
Ruas jalan yang merupakan jalan Provinsi di Lampung tersebut beberapa kali sempat diperbaiki namun akibat dilintasi kendaraan dengan tonase berat dan musim hujan yang menggerus bahu jalan membuat kerusakan semakin parah.
Senada dengan Sarmin, salah seorang warga Desa Ketapang yang memiliki usaha pengiriman komoditas pertanian bernama joko (40) mengaku kini tak lagi melintasi jalan tersebut sebab sangat membahayakan kendaraan miliknya. Ia mengaku kini lebih memilih melewati Jalan Lintas Timur untuk menuju Bakauheni untuk mengirimkan komoditas pertanian ke Pulau jawa.
“Jika pemerintah belum sempat melakukan perbaikan atau alangkah baiknya instansi terkait menguruknya dengan batu agar tak berlubang seperti ini,” ujar Joko.