UNY Berikan Pelatihan Perakitan Alat Pengairan Otomatis bagi Warga Ponjong

“Lahan pertanian di sini sangat bergantung pada hujan, dan saat musim kemarau tiba, banyak petani mengalami gagal panen,” tandas Eko.

Ditambahkan Eko, salah satu keunggulam teknologi ini  mampu menjaga kelembaban tanah secara efisien, berkelanjutan dan dapat dioperasikan secara nir-kabel melalui pesawat ponsel.

Sebagai sebuah inovasi Tim PKM UNY sendiri telah memiliki sertifikasi paten atas teknologi ini.

Sementara itu, Kepala Dukuh Genjahan  Kandung Subagiyo, menyambut baik diselenggarakannya pelatihan ini, karena sejalan dengan upaya warga untuk lebih mandiri dan inovatif dalam mengelola pertanian.

“Selama ini  bantuan jaringan irigasi dari pemerintah masih sangat terbatas, Jadi inovasi ini sangat membantu,” ujarnya.

Dijelaskan Kandung,  peserta pelatihan ini merupakan anggota Karang Taruna dan pengurus SPAMDUS Genjahan serta mendapatkan materi mengenai sensor kelembaban, sistem kontrol arus air, serta instalasi jaringan pipa penyira.

Pada sisi yang lain, Diana Prasastiawati, M.Pd., salah satu anggota tim, menjelaskan bahwa metode pelatihan dilakukan secara tatap muka dengan pendekatan dialogis, disertai demonstrasi langsung di lapangan.

Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya memperkenalkan teknologi kepada para petani.

“Kami tidak hanya mengajarkan cara kerja alat, tapi juga mendampingi proses perakitan agar masyarakat bisa mandiri mengembangkan dan memperbaikinya ke depan,” jelasnya.

Adapun Target dari program ini, lanjut Diana,  tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis warga, tapi juga membentuk tokoh lokal yang mampu menjadi motor penggerak inovasi pertanian di Genjahan.

Dengan penerapan sistem pengairan otomatis ini, Diana berharap masyarakat Dusun Genjahan  mampu mengurangi ketergantungan pada musim hujan dan menciptakan pertanian yang lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan. ***

Lihat juga...