Sepuluh Kesalahan Reformasi 1998

Kesepuluh, Lemahnya kontrol dan akuntabilitas terhadap elite (7%). Pengusaha-penguasa makin terkonsentrasi (oligarki). Pengelolaan SDA dikuasai segelintir korporasi besar. Kebijakan fiskal/moneter tidak diawasi optimal oleh DPR. Laporan kekayaan pejabat tidak diikuti tindakan hukum. Banyak kebijakan penting dibuat tertutup (seperti revisi UU Minerba).

Kesepuluh faktor itu jika menghapus atau mengeluarkan “masih bercokolnya elit orde baru dalam sistem reformasi” dari 10 top list. Dengan asumsi lebih diperlukan perubahhan sistem dibanding person. Terlepas hal itu, cara pandang “bercokolnya elit Orde Baru dalam rezim reformasi sebagai faktor penghambat kemajuan” prosentasenya masih besar. Masih 10%.

Kembali kepada pertanyaan awal: kenapa Indonesia tertinggal kemajuannya oleh bangsa lain. Jawabanya terletak pada kesepuluh hal itu. Solusinya juga berkisar bagaimana cara respon kitra dalam mengurai 10 hal itu.

 

 

ARS – Jakarta (rohmanfth@gmail.com)

Lihat juga...