Kasus SAP-SEC di USA Perlu Dilanjutkan Audit Internal di Indonesia

OLEH AKMAL B.Y.

Dalam kompetisi ERP, SAP, Oracle, Microsoft, Odoo memang bersaing ketat dalam menjual layanan ERP berbagai negara. Tentu saja ketatnya persaingan pada perusahaan dengan skala premium ini mungkin saja terjadi.

Semisal yang tadinya sudah menggunakan produk A, kemudian atas dasar ketidakpuasan pelanggan, dapat diganti dengan menggunakan produk B.

Namun demikian, diyakini jumlah pengguna SAP pada perusahaan berskala medium ke besar yang bukan berasal dari pemerintah masih lebih banyak.

Perusahaan-perusahaan berskala besar seperti industri oil & gas hampir rata-rata menggunakan aplikasi ini. Di samping itu penggunaan SAP pada aplikasi 3rd party masih sangat dimungkinkan, seperti misalnya untuk terhubung dengan layanan pembayaran atau pun layanan tender, dan lainnya.

Sekali lagi yang perlu diyakinkan adalah bahwa musibah non-teknis yang terjadi pada perusahaan SAP sejatinya dapat diperbaiki dengan melakukan pembenahan internal dulu di lingkungan SAP Indonesia.

Sebagai principle, para account executive harus dapat memberikan laporan yang sejelas-jelasnya kepada publik, dan bila memang terbukti harus dapat mempertanggung-jawabkan dengan baik kepada aparatur hukum.

SAP Indonesia juga dapat melakukan cara lain dalam melakukan komunikasi ke publik di Indonesia, antara lain melibatkan kampus di Indonesia. Kampus-kampus bergenre IT, Ekonomi dapat dilibatkan sehingga akademisi dapat terlibat dalam melakukan QA ataupun memberikan saran-saran dalam peningkatan dan perbaikan aplikasi baik secara konten maupun UI dari aplikasinya.

Hal ini juga merupakan harapan dari pemerintah dan masyarakat agar SAP berperan nyata dalam partisipasi peningkatan kualitas SDM dengan keterlibatan dunia kampus di Indonesia.

Lihat juga...