YOGYAKARTA – Puluhan mantan narapidana terorisme asal DIY dan Jawa Tengah, hingga saat ini masih terus mendapat pendampingan dan pembinaan dari pihak terkait, dalam rangka membantu mereka agar bisa hidup damai dan berdampingan di tengah masyarakat.
Pasalnya sampai saat ini masih terdapat sejumlah mantan narapidana terorisme yang hidup dalam kondisi kesulitan ekonomi. Salah satunya Syaefudin asal dusun Kedungbanteng, Sumberagung, Moyudan, Sleman.
Sempat bekerja sebagai guru honorer untuk menghidupi seorang istri dan ke 4 anaknya, kini ia tak punya pekerjaan tetap karena resmi diberhentikan sejak beberapa waktu terakhir. Beruntung pihak terkait selalu aktif memberikan dukungan, salah satunya dengan memfasilitasi bantuan modal usaha mandiri.
Kini meski di PHK Syaefudin tetap bisa mendapat pemasukan dengan beternak lele serta memelihara kambing. Usaha ternak itu ia jalankan dengan memanfaatkan bantuan modal dari pihak-pihak terkait yang selama ini selalu mendukung dan mendampinginya seusai bebas dari penjara.
Syaefudin berharap hal semacam ini bisa terus dilakukan sehingga ia dan keluarganya bisa benar-benar hidup di tengah masyarakat, dan tidak kembali terjerumus pada pemahaman radikal ataupun kelompok teroris.
Sebelumnya, puluhan Eks Napiter atau mantan narapidana terorisme asal DIY dan Jawa Tengah juga mengikuti acara Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan, yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT bekerjasama dengan sejumlah jajaran dan pihak terkait belum lama ini.
Bertempat di Yayasan Bumi Damai, Kotagede, Yogyakarta, kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Kasubdit Deradikalisasi BNPT, serta Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Muhammad Azhar.