Harga Minyak Goreng Curah Capai 14 Ribu, Pedagang Kecil Mengeluh

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

YOGYAKARTA, CENDANANEWS – Sejumlah pedagang kecil mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng curah yang kembali terjadi sejak beberapa hari terakhir. Para pedagang mengaku keuntungan mereka semakin menipis akibat harga minyak goreng curah yang terus naik.

Hal itu disebabkan mereka tak bisa menaikkan harga jual produk dagangan karena takut kehilangan konsumen.

Seperti diungkapkan salah seorang pedagang ayam goreng crispy kaki lima Firman yang biasa mangkal di sekitar pasar Bibis, kalurahan Sidomulyo Godean, Sleman. Firman mengatakan kenaikan harga minyak goreng curah dari semula Rp12.000 per liter menjadi Rp14.600 per liter selama beberapa hari terakhir, menjadi pukulan berat bagi pedagang kecil seperti dirinya.

Bagaimana tidak, untuk menjalankan usahanya, setiap hari ia harus membeli minyak goreng curah minimal sebanyak 18-20 liter. Minyak goreng curah ia pilih karena merupakan jenis minyak goreng paling murah yang saat ini dijual di pasaran.

Meski biaya produksi usahanya terus meningkat, Firman mengaku tidak berani menaikkan harga jual ayam goreng crispy dagangannya karena sejumlah pertimbangan. Baik itu untuk menjaga kualitas dagangan, menjaga persaingan dengan warung ayam goreng crispy lain, ataupun menjaga pelanggan atau konsumen agar tidak lari dan beralih ke warung lain.

“Kalau harga dinaikkan nanti konsumen tidak mau beli disini lagi. Makanya ya dijual harga biasa aja. Apalagi kan beberapa waktu lalu kita sudah naikkan harga Rp500. Jadi kalau dinaikkan lagi nanti takut tidak laku,” katanya.

Firman sendiri selama ini mengaku bisa memproduksi sekitar 20 kilogram ayam goreng setiap hari. Berbagai jenis ayam goreng crispy itu ia jual dengan harga sekitar 7 ribu sampai 10 ribu rupiah per biji.

Lihat juga...