Histori Hari Ini: Jenderal Soeharto tetapkan 15 Desember sebagai Hari Infantri

Pada Sabtu, 12 november 1966 Jenderal Soeharto, selaku Menpangad, menetapkan tanggal 15 Desember sebagai Hari Infantri.

Saat peringatan Hari Infantri pertama, pada 15 Desember 1966, Jenderal Soeharto menegaskan bahwa ABRI bukan alat rezim pemerintahan, melainkan alat negara dan rakyat.

Menpangad Jenderal Soeharto mengatakan bahwa ABRI bukan merupakan potensi kekuasaan dari suatu pemerintahan dan negara saja, melainkan juga potensi ideologi politik dari rakyat dan negara.

“Oleh sebab itu ABRI, dalam kedudukan dan fungsinya, betul-betul merupakan alat negara dan alat rakyat”. Demikian dikatakan oleh Jenderal Soeharto pada upacara memperingati Hari Infantri yang pertama di Bandung.

Pada upacara tersebut, Korps Kesenjataan Infantri AD telah memberikan lencana “Nugraha Bhakti” kepada Menpangad.

Sementara itu dalam perintah hariannya, bertepatan dengan hari Infantri I, yang ditujukan kepada para tamtama, bintara, dan perwira, khususnya warga korps infantri di seluruh Indonesia, Menpangad Jenderal Soeharto memerintahkan untuk:

  • Memelihara persatuan dan kesatuan korps;
  • Mempertinggi mutu pendidikan dan latihan, sehingga semua anggota korps memperoleh kecakapan ilmu dan teknis militer serta kesiapsiagaan tempur yang tinggi dan merata yang dijiwai Pancasila;
  • Arahkan usaha-usaha pembinaan dibidang kejiwaan, kepemimpinan, organisasi, personil dan material sehingga menjadi alat yang ampuh dan efektif dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas pengemban Ampera;
  • Waspada dan siap-siaga terhadap adanya usaha-usaha destruktif yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan, yang akan menyelewengkan Pancasila dan Sapta Marga;
  • Kepada semua panglima, direktur, inspektur dan pejabat-pejabat tinggi lainnya di tingkat Departemen Angkatan Darat (Depad) dan daerah-daerah, saya perintahkan untuk memberikan support sebesar-besarnya sesuai kemampuan yang ada terhadap pelaksanaan usaha-usaha pusat kesenjataan infantri.

Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 01 Oktober 1965 – 27 Maret 1968”, hal 135-136 . Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Lihat juga...