10-9-1983, Peluncuran pesawat CN-235, Presiden Soeharto: industri penerbangan penting dan mutlak bagi Indonesia

10 September 1983, Bandung, Jawa Barat, Presiden Soeharto hadiri peluncuran pertama pesawat terbang penumpang CN-235. Pesawat ini berkapasitas 35 hingga 38 orang. Jenis pesawat ini dirancang dan diproduksi oleh Bangsa Indonesia sendiri di Tanah Air sendiri.

Dalam amanatnya, Presiden Soeharto menyebutkan, 38 tahun setelah Indonesia Merdeka dan 14 tahun setelah melancarkan pembangunan secara terarah melalui pelaksanaan Repelita-repelita secara berkesinambungan, serta di ambang pintu Repelita IV, bangsa Indonesia telah mampu merancang dan membuat pesawat terbang jenis penumpang dengan menggunakan teknologi modern.

“Semua ini memberi tambahan kebanggaan nasional dan kemantapan kepercayaan nasional, bahwa kita pasti dapat mencapai karya-karya nasional yang besar dalam tahap-tahap pembangunan selanjutanya,” sebut Kepala Negara.

Presiden mengungkapkan, ia selalu mengikuti setiap perkembangan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio. Hal tersebut diperlukan karena perusahaan tersebut bergerak dalam salah satu cabang yang penting untuk pembangunan Indonesia.

“Industri penerbangan penting dan mutlak bagi bangsa Indonesia,” tegas Presiden Soeharto.

Pertama, terang Presiden, karena pengembangan industri penerbangan ini akan menumbuhkan kekuatan bangsa Indonesia di bidang dirgantara.

“Sebagai salah satu alat untuk mewujudkan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, sebagai satu kesatuan sosial budaya, dan sebagai satu kesatuan ekonomi sebagaimana diperintahkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara,” sebut Presiden Soeharto.

Kedua, industri penerbangan merupakan salah satu bidang industri yang dapat menunjang pertahanan keamanan bangsa Indonesia.

Lihat juga...