16-08-1990 Presiden Soeharto: Konsep Hak Asasi yang Kita Anut adalah Penjabaran Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Di tahun-tahun yang akan datang kita harus terus meningkatkan ekspor dan kegiatan ekonomi pada umumnya. Untuk itu perlu dibangun kapasitas-kapasitas produksi baru. Ini berarti kita memerlukan penanaman modal baru.

Dalam hubungan ini, selama tahun 1989/1990 telah disetujui 975 proyek baru PMDN, dengan nilai sebesar Rp21,2 triliun. Jumlah proyek itu mengalami peningkatan sebesar 15,7% dari tahun tahun sebelumnya, sedangkan dari segi nilai investasi terjadi peningkatan sebesar lebih dari dua kali lipat. Proyek PMA baru yang disetujui juga sangat meningkat, yaitu mencapai 338 proyek dengan nilai hampir US$4,4 miliar.

Peningkatan kegiatan ekonomi dalam tabun 1989 tersebar di semua sektor. Sektor-sektor pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, perhubungan, bangunan, listrik dan jasa-jasa kesemuanya mengalami kenaikan.

Dengan didukung oleh panen yang baik, sektor pertanian tumbuh lebih dari 4%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian kita makin tangguh. Sektor industri mampu memanfaatkan pasaran ekspor yang luas dan memperlihatkan kemampuannya sebagai penggerak perekonomian yang andal. Sektor-sektor lainnya juga dapat mengimbangi irama pembangunan yang makin cepat.

Sementara itu, kita dapat menyelesaikan pembangunan banyak proyek, terutama karena tercapainya sasaran-sasaran penerimaan negara. Penerimaan dalam negeri dari sumber-sumber non-migas, khususnya perpajakan, berhasil kita tingkatkan terus. Sekarang, 60% dari seluruh penerimaan dalam negeri berasal dari sumber-sumber di luar migas.

Dalam tahun 1989/1990 penerimaan dalam negeri non-migas mencapai Rp17,5 triliun yang merupakan peningkatan sebesar hampir 30% dari tahun sebelumnya. Bantuan luar negeri yang kita peroleh juga sesuai dengan apa yang kita perlukan.

Lihat juga...