Kunjungan Kenegaraan Presiden ke Ukraina dan Rusia, Strategis Redam Dampak Perang
Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia juga dirasa amat signifikan untuk meyakinkan rakyat internasional mengenai kesungguhan Indonesia ingin meredakan ketegangan. Riza berpendapat hal itu menjadi sinyal positif dan mendorong optimisme bagi pemulihan ekonomi dunia.
Meski peluang yang dimiliki untuk mendamaikan kedua negara amat kecil, lawatan Presiden Jokowi diharapkan mampu mengikis ego dua negara untuk kepentingan yang lebih besar. “Perlu ditekankan kepada Presiden Ukraina maupun Rusia, perlu ada upaya untuk meminimalisir dampak perang terhadap pemulihan ekonomi global,” ujar Riza, seperti disadur dari InfoPublik, Senin.
Sebab, akibat perang itu, sektor kesehatan, pangan, dan energi menjadi terganggu. Itu berdampak langsung pada upaya pemulihan ekonomi dari pandemi, sekaligus menambah beban untuk mengembalikan stabilitas dunia.
Terlebih beberapa ahli dan lembaga internasional memprediksi terjadinya resesi hingga stagflasi akibat perang berkepanjangan. Untuk itu, bila kunjungan Presiden Joko Widodo berbuah manis, diharapkan akan ada tindak lanjut dengan memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia.
Riza menyarankan agar dibentuk gugus tugas yang khusus menengahi dan membahas isu teknis dari konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Dengan begitu, solusi untuk meredam dampak perang dapat terlahir dan berkontribusi pada upaya pemulihan global.
“Ketika nanti misalnya disepakati kedua Kepala Negara (Rusia-Ukraina) hadir di pertemuan puncak pada November (summit G20). Maka yang paling penting adalah menyusun agenda sampai ke November 2022, apa yang harus dilakukan. Itu yang menjadi kunci dari peluang suksesnya mitigasi,” kata Riza.