Zaman Soeharto Sudah Bebas PMK, Kini Mewabah Lagi, Apa Sebab?

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA, Cendana News – Munculnya kembali penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah di Indonesia cukup mengejutkan.

Pasalnya, Indonesia sebenarnya telah dinyatakan bebas dari PMK sejak tahun 1986 di zaman Presiden Soeharto.

Lalu, bagaimana PMK ini bisa kembali muncul setelah 36 tahun berselang?

Prof Dr Mustofa Helmi Effendi, drh DTAPH dari Divisi Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR), menjelaskan hal tersebut.

Menurutnya, penyebaran PMK di Indonesia ini mungkin terjadi akibat penularan virus dari hewan berkuku belah asal negara lain yang belum bebas PMK.

Dia menilai, penularan tersebut tidak mungkin terjadi dari proses impor daging hewan ternak yang legal. Karena pasti sudah melalui pengecekan oleh Rumah Potong Hewan (RPH).

“Sehingga penyebaran PMK bukan berasal dari daging,” ungkap dia dikutip dari unair.ac.id, Kamis (12/5/2022).

Prof Mustofa menyampaikan hal itu dalam Dialog Interaktif Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR), Rabu (11/5/2022) malam.

Prof Mustofa mengatakan, masuknya virus PMK ke Indonesia ini paling mungkin melalui impor ilegal hewan berkuku belah kecil.

“Seperti kambing atau domba, yang dilakukan individu masyarakat dari negara lain yang belum terbebas PMK,” katanya.

Lebih lanjut, Prof Mustofa mengatakan perlunya efek yang kuat serta dana yang besar untuk benar-benar bisa membuat Indonesia bebas dari PMK.

Kalaupun ada dana yang cukup untuk melakukan vaksinasi yang masif, paling tidak butuh dua hingga tiga tahun agar Indonesia bisa bebas dari PMK.

Meski demikian, untuk mencegah penularan PMK para peternak sebenarnya bisa melakukan sejumlah upaya. Mulai dari melakukan disinfektan kandang secara teratur. Dan, segera melakukan tindakan karantina jika muncul gejala PMK agar tidak meluas.

Lihat juga...