Ini yang Harus Diketahui Peternak Mengenai Penyakit Lumpy Skin pada Sapi

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Cendana News, YOGYAKARTA — Sampai saat ini mungkin masih banyak yang belum mengetahui atau bahkan mendengar apa itu penyakit lumpy skin atau Lumpy Skin Disease (LSD) yang tengah mewabah dan menyerang peternakan sapi di beberapa daerah.

Seperti diketahui ini merupakan penyakit pada ternak sapi atau kerbau yang muncul akibat serangan virus. Selain menyebabkan luka pada kulit, juga diketahui mengakibatkan demam, kehilangan nafsu makan serta penurunan produksi.

Bahkan, pada tahap tertentu dapat menyebabkan kematian pada ternak.

Melansir dari kantor berita ABC Australia, Kepala Dokter Hewan Australia, Mark Schipp, mengaku telah mengamati penyebaran LSD di Asia Tenggara beberapa tahun terakhir. Menurutnya, pemerintah Indonesia harus mewaspadai penyakit ini apalagi memasuki bulan Ramadhan, dimana hewan ternak terdistribusi secara luas ke seluruh daerah.

Pemerintah melalui Kementan RI, sendiri menyatakan telah mengeluarkan surat edaran soal kewaspadaan penyakit LSD pada para pemangku kepentingan di daerah. Upaya yang dilakukan dengan program vaksinasi dan didukung deteksi dini, penelusuran kasus, pengendalian lalu lintas serta pengendalian vektor penyakit tersebut.

Menanggapi penyebaran penyakit LSD atau kulit benjol pada sapi dan kerbau ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof. drh. Wasito, Ph.D., sebagaimana disadur dari website resmi ugm.ac.id mengatakan Lumpy Skin Disease pada sapi tidak menular ke manusia. Sementara penyebabnya berasal dari Capripoxvirus.

“Tidak bersifat zoonosis. Penularan terjadi terutama pada sapi lain dan kerbau. Penyebabnya adalah pox virus,” katanya, Rabu (09/03/2022).

Lihat juga...