Densus 88 Sita Belasan Buku dan Panah dari Terduga Teroris di Palembang

“Selama ini, pribadi EK sangat tertutup. Dia keluar rumah hanya untuk lima waktu ke masjid berjalan kaki. Sudah itu masuk kembali ke rumahnya,” ujarnya.

Adapun rumah tahfiz yang dikelola oleh EK dan istrinya biasanya terlihat ramai. Namun setelah kejadian penangkapan oleh Densus 88, satu per satu santriwatinya dan murid tahfiz di sana meninggalkannya.

“Ada yang dijemput oleh orang tua mereka masing-masing, ada yang pulang sendiri. Tidak tahu kapan mereka akan aktif lagi,” katanya.

Berdasarkan informasi di lapangan, kondisi tempat tinggal sekaligus rumah tahfiz yang diasuh EK terlihat sepi, sama sekali tidak ada aktivitas.

Namun, menjelang petang harinya terlihat tiga orang wanita, dua di antaranya mengenakan cadar serba hitam pergi bergegas meninggalkan rumah berlantai dua yang kombinasi cat warna oranye, abu-abu dan kuning ini, dengan mengendarai sepeda motor.

Adapun selain EK, Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap tiga terduga teroris lainnya berinisial FAS yang ditangkap di Jalan Toman II, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Palembang.

Lalu, terduga teroris AI ditangkap di Jalan Lebung Permai, Talang Kelapa, Alang-Alang Lebar, Palembang. Sedangkan terduga teroris lainnya berinisial AR ditangkap di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Jawa Kanan, Kecamatan Lubuk Lingggau II Timur, Kabupaten Lubuk Linggau.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumsel, Komisaris Besar Polisi Supriyadi, mengatakan sebelum ditangkap keempatnya sudah diintai oleh anggota Densus 88 selama empat bulan. Karena memang para terduga teroris tersebut merupakan hasil pengembangan dari peristiwa penangkapan sebelumnya di Jakarta, yang diduga merupakan jaringan JI.

Lihat juga...