Pasar Tempel Sukaraja Peluang Pedagang Kecil Buru Keuntungan

Editor: Makmun Hidayat

Susanto bilang pelaku usaha kecil sebutnya tidak harus membayar uang sewa lapak, toko, warung. Ia cukup membayar uang salar, uang kebersihan bagi pengelola. Pasar yang diperbolehkan beroperasi sebutnya ramai dengan pedagang pada waktu yang disepakati. Saat tidak ada pedagang lokasi Pasar Tempel kembali bersih sebagai akses jalan dan lapangan. Pasar Tempel dengan waktu terbatas diakuinya cukup membantu.

Lukman, salah satu pelaku usaha mengaku memiliki warung tetap di wilayah Teluk Betung. Memanfaatkan peluang berjualan keliling ia memakai mobil bak terbuka. Barang yang dijual berupa bumbu kering, minyak goreng dan berbagai sayuran. Peluang berjualan di Pasar Tempel sebutnya menjadi peluang untuk mendapat keuntungan tambahan. Sebab meski telah memiliki warung, peluang menjual kebutuhan bumbu memakai mobil jadi pilihan.

“Saya sudah berjualan sejak lima tahun lalu dengan cara keliling ke permukiman, saat ada Pasar Tempel juga menjadi peluang untuk meningkatkan omzet,” bebernya.

Masyarakat yang membutuhkan bumbu dapur, sayuran sebut Lukman bisa datang ke Pasar Tempel. Berbeda dengan pasar permanen, pasar tempel hanya berlangsung singkat. Namun keberadaan Pasar Tempel sebutnya sangat membantu dalam transaksi antara pedagang dan pembeli. Barang dagangan diperoleh dari petani dan distributor dengan keuntungan mencapai puluhan hingga ratusan ribu per hari.

Lukman mengaku selama sepekan ia bisa berjualan di sekitar tujuh lokasi setiap hari. Lokasi berjualan yang bisa dijangkau ada di wilayah Bumi Waras, Teluk Betung, Panjang hingga ke wilayah Sukarame. Ia memilih lokasi yang terjangkau dengan kendaraan sehingga bisa menekan biaya operasional. Biaya operasional bahan bakar sebutnya bisa dihemat saat berjualan pada lokasi yang dekat.

Lihat juga...