Hujan

CERPEN SATMOKO BUDI SANTOSO

Dari tempat tertentu, pemuda gagah berani itu sengaja meleburkan dirinya ke dalam sungai hingga akhirnya dengan sepenuh kemampuannya berjuang, ia mampu juga menepi di suatu tempat yang berseberangan dengan tempat awal dia meleburkan diri ke dalam sungai.

Luar biasa, seluruh warga kampung mengenang keberanian pemuda tersebut termasuk juga kamu. Sebuah tontonan yang menakjubkan di masa kecilmu, membuatmu melongo.

Sayang memang, belum ada ponsel di masa itu yang bisa mengabadikan peristiwa tersebut.
***
HUJAN pulalah yang mengenalkanmu pada bioskop. Tak sengaja, suatu hari ayahmu mengajakmu berkelana mencari kuliner ternikmat di kotamu saat sore hari tiba, sate ayam.

Setelah makan dan pulang dalam perjalanan ternyata hujan datang. Terpaksalah kamu dan ayahmu berteduh dan tempat terdekat yang paling memungkinkan adalah di beranda bioskop yang akan memutar film laga untuk segala umur.

Hujan deras di kotamu, waktu itu, bisa lebih dari satu jam, dan ayahmu pun memutuskan daripada hanya bengong di beranda bioskop maka sekalian saja menonton film laga. Maka, akhirnya tahulah kamu di mana tempat membeli karcis dan bersama ayahmu kemudian menuju pintu masuk untuk menonton film.

Waktu itu kamu belum bisa sepenuhnya menikmati tayangan film yang ditonton, perasaanmu masih campur aduk, terheran-heran dengan kenangan pertama menonton film.

Tapi, kamu tetap menyimpan ingatan dengan baik, tokoh utama di dalam film itu dan aksi-aksi laganya, meskipun alur ceritanya kamu kadang masih bingung.

Ada pesona layar lebar yang membiusmu, membuatmu tak bisa berkata-kata jika dimintai komentar selain hanya takjub dan bahagia.
***
SETELAH peristiwa mengesankan itulah, tanpa sepengetahuan ayahmu, di hari-hari berikutnya kamu menjadi ketagihan bioskop. Setiap pulang dan berangkat ke sekolah, selalu kamu lintasi depan bioskop.

Lihat juga...