Capaian Bebas Jentik di Sikka 88 Persen

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Pemantauan jentik secara rutin yang dilakukan oleh petugas kesehatan di setiap wilayah kecamatan oleh petugas Puskesmas di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa menurunkan kasus demam berdarah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat ditanyai Jumat (12/11/2021) menyebutkan, hingga bulan September 2021 angka bebas jentik di seluruh wilayah Kabupaten Sikka mencapai 88, 5 persen.

“Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi terjadi di bulan Januari sebanyak 31 kasus dengan angka bebas jentiknya mencapai 90,5 persen,” ungkapnya.

Petrus menyebutkan, hingga bulan September 2021 sudah terdapat 116 kasus DBD dan diperkirakan jumlah kasus menurun drastis dibandingkan dengan tahun 2020 saat ada Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

Ia menjelaskan, tahun 2020 bulan Januari jumlah kasus DBD mencapai 359 dengan jumlah korban meninggal sebanyak 2 orang.

Lanjutnya, pada bulan tersebut angka bebas jentiknya hanya 12 persen dan persentase rumah yang dipantau hanya 18,2 persen.

“Bulan Februari 2020, jumlah kasus DBD meningkat drastis mencapai 715 kasus dengan jumlah kematian mencapai 9 orang. Angka bebas jentiknya hanya 5,4 persen dengan persentase rumah yang dipantau hanya 8,2 persen saja,” terangnya.

Petrus melanjutkan, bulan Maret tahun 2020 jumlah kasus masih tinggi hingga mencapai 491 kasus dan 3 orang meninggal dunia sementara bulan April jumlah kasus 100 tanpa ada korban jiwa.

Lanjutnya, angka bebas jentik di bulan Maret 2020 hanya 18,6 persen dan persentase rumah yang dipantau hanya 25,6 persen saja sementara bulan April angka bebas jentik 1,4 persen dan persentase rumah yang dipantau 1,8 persen.

Lihat juga...