Teknik Tanam Pohon Polikultur Jaga Lingkungan dan Menghasilkan

Editor: Koko Triarko

Menanam berbagai jenis pohon secara polikultur juga dilakukan Suharsono, warga Teluk Betung. Memanfaatkan lahan terbatas bisa dilakukan warga untuk menanam beragam pohon. Jenis pohon yang ditanam menyesuaikan kondisi lingkungan berupa kelapa genjah, jambu bangkok, jambu jamaica, matoa dan kelengkeng. Lahan di perkotaan yang kerap dipenuhi kabel listrik, kabel telepon juga menjadikan pertimbangan.

“Pohon bertajuk rendah tidak akan mengganggu kabel listrik, telepon, sehingga tetap bisa ditanam,” ulasnya.

Lahan perkotaan yang terbatas, sebutnya tidak menghalangi penanaman pohon sistem polikultur. Penanaman pohon sebagian dilakukan warga dengan memanfaatkan atap beton. Pada bagian atap beton, penanaman pohon memanfaatkan pot drum, plastik dan karung. Teknik penanaman dikombinasikan dengan jaring, sehingga tanaman bisa tumbuh maksimal.

Menanam pohon dengan teknik polikultur juga dilakukan warga Kedamaian, Tanjung Karang Timur.

Amroy, warga setempat, menanam beragam tanaman dengan tujuan untuk penghijauan. Sebagian tanaman berfungai meredam panas, debu dan polusi oleh asap kendaraan. Sebagian tanaman jambu air, nangka, sawo, jambu ktistal tetap bisa dipanen menghasilkan buah. Menanam pohon sistem polikutur, memiliki manfaat bagi lahan perkotaan.

Amroy bilang, jika setiap rumah bisa menanam pohon, maka peresapan air maksimal terjadi. Sejumlah pohon yang ditanam polikultur bisa memanfaatkan pot agar mudah dipindah. Tanaman hijau beragam akan menambah estetika sekaligus meredam polusi asap. Ia juga memilih mempertahankan halaman tanah ditanami rumput jepang agar meresa air.

Lihat juga...