Sektor Usaha Kuliner Beri Tren Positif Pedagang Bumbu di Bandar Lampung
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Pulihnya sejumlah sektor ekonomi tanpa adanya pembatasan kegiatan imbas Covid-19 ikut mendongkrak harga bumbu dapur. Listiana, salah satu pedagang bumbu dapur dan sayuran menyebut permintaan komoditas mengiringi tren positif usaha kuliner.
Pedagang di Pasar Kangkung, Teluk Betung, Bandar Lampung itu menyebut sejumlah usaha warung makan mulai beroperasi.
Listiana bilang beroperasinya sektor usaha kuliner kaki lima, warung hingga restoran beri tren positif bagi pedagang bumbu. Faktor kedua diakuinya pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat untuk melakukan hajatan pernikahan. Sejumlah usaha catering makanan, kebutuhan kuliner pada kegiatan hajatan memberi dampak terdongkraknya harga bumbu.
Harga kebutuhan bumbu dapur sebutnya meski tidak naik signifikan alami tren positif dibanding bulan sebelumnya. Rata-rata per hari Listiana menyebut bisa menjual puluhan kilogram bumbu dapur berbagai jenis. Sebelumnya imbas sejumlah pelaku usaha kuliner tutup, jam operasional dibatasi kebutuhan bumbu menurun. Permintaan akan cabai, bawang merah, bawang putih, lada dan berbagai sayuran sebutnya bergerak naik.
“Peringatan Maulid Nabi Muhammad juga menjadi pendongkrak permintaan akan kebutuhan pokok terutama bumbu dapur, sejumlah masyarakat yang menggelar hajatan pernikahan ikut membawa tren positif bagi pedagang pasar tradisional,” terang Listiana saat ditemui Cendana News, Selasa (19/10/2021).
Listiana bilang ia memiliki pelanggan tetap untuk kebutuhan bumbu dapur. Sistem pemesanan rutin membuat ia bisa menjual berbagai jenis bumbu kunyit, lengkuas, jahe, bawang hingga cabai berkelanjutan. Kenaikan harga sejumlah bumbu sebutnya selain permintaan dipengaruhi cuaca. Sejumlah pasokan komoditas bumbu jenis cabai, bawang merah kerap tersendat oleh distribusi.