Satgas: Dua Gerakan Disiapkan dalam Upaya Indonesia Menuju Endemi

JAKARTA — Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 menyampaikan bahwa gerakan defensif dan ofensif menjadi salah satu upaya Indonesia menuju endemi COVID-19.

“Ada dua gerakan yang harus kita siapkan menuju endemi, yakni defensif dan ofensif,” ujar Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Alexander Ginting dalam diskusi bertema “Kesiapan Perubahan Perilaku Pandemi ke Endemi” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Ia memaparkan, gerakan defensif yakni menurunkan laju kasus COVID-19 dengan melaksanakan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) yang ketat dan cakupan vaksinasi yang tinggi.

Ia menambahkan, terdapat lima indikator pada gerakan defensif itu. Pertama, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di bawah 20 per 100.000 penduduk.

Kedua, jumlah pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit di bawah lima orang per 100.000 penduduk per minggu. Ketiga, kasus kematian akibat COVID-19 di bawah satu kasus per 100.000 penduduk per minggu.

Keempat, vaksinasi COVID-19 dosis pertama minimal 70 persen untuk masyarakat umum dan vaksinasi lansia minimal 60 persen.

Dan kelima, kepatuhan protokol kesehatan dalam melaksanakan 3M harus di atas 50 persen.

Sedangkan gerakan ofensif, Alexander Ginting mengatakan, yakni memasifkan upaya 3T (pengujian, pelacakan kontak, dan perawatan).

“Indikatornya, positivity rate COVID-19 harus di bawah lima persen, sesuai standar WHO (Badan Kesehatan Dunia),” katanya.

Selain itu, lanjut dia, pelacakan kontak erat minimal 15 orang setiap satu kasus terkonfirmasi positif COVID-19, serta terkendalinya keterisian tempat tidur rumah sakit untuk pasien COVID-19.

Lihat juga...