Sate dan Sop Ikan Tuhuk, Kuliner Khas Pesisir Barat Lampung
Editor: Koko Triarko
Mohamad Rifan bilang, setelah melakukan perjalanan dari Bandar Lampung ia kerap mampir di Rumah Makan Pondok Kuring. Berbagai menu berasal dari ikan tuhuk hasil tangkapan nelayan menghadap ke Samudra Hindia bisa dinikmati. Ia kerap memesan sate ikan tuhuk yang disajikan dalam kondisi hangat. Sebagai pelengkap sop ikan tuhuk dengan aroma khas bumbu rempah, taburan potongan bawang daun sangat lezat.
Penyuka menu ikan tuhuk, Buyung Hadiyanto, bilang sate ikan tuhuk menjadi buruan favorit untuk disantap. Menikmati sate ikan tuhuk akan makin lengkap dengan tambahan sambal tomat pedas. Satu porsi sate ikan tuhuk berisi sepuluh tusuk daging ikan, rata-rata lima potong. Pembakaran sempurna pada daging sate ikan tuhuk membuat aroma sangat terasa.
“Potongan daging ikan tuhuk cukup besar, sehingga ketika digigit tekstur daging yang seperti serat akan terlihat, cocol dengan sambal cabai,” ulasnya.
Sate dan sop ikan tuhuk, sebut Buyung Hadiyanto, makin lezat disajikan bersama nasi hangat. Menikmati sajian kuliner boga bahari, diakuinya sangat mendukung karena tepat di belakang pondok santap tersebut terhampar sawah menguning menjelang panen berlatar belakang perbukitan. Tambahan menu sate dan sop ikan tuhuk berupa lalapan selada, terung, mentimun, beralaskan daun pisang dan piring lidi.
Suasana alam pedesaan Krui, Pesisir Barat yang berada dekat pantai Samudra Hindia, sebut Buyung Hadiyanto mendukung untuk menikmati menu ikan tuhuk. Saat musim petai, sate ikan dan sop ikan tuhuk makin lezat dengan nasi hangat yang disajikan dalam bakul bambu. Rasa pedas sambal kacang, sambal tomat berpadu dengan sop ikan tuhuk bumbu rempah terobati saat menyeruput es jeruk.