Penggunaan Pupuk Organik Berkelanjutan Tingkatkan Kualitas Tanah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Aliran irigasi yang lancar dimanfaatkan olehnya untuk membuat petak-petak kolam ikan. Pembuatan kolam ikan nila, gabus dan lele sebutnya bertujuan mendapatkan residu kotoran. Cara itu bertujuan meningkatkan kesuburan tanah.

Memperbaiki struktur tanah sebut Suyitno memakai pupuk pembenah. Penggunaan teknik pupuk berkelanjutan sebutnya terbukti efektif membuat tanah kembali menjadi subur.

Sistem penerapan pupuk diakuinya menerapkan pola penaburan, siram memakai teknik pupuk kocor. Penggunaan pupuk kocor menjadi cara memudahkan penyerapan nutrisi tanah meningkatkan produksi unsur hara.

“Pemakaian pupuk penyeimbang unsur hara jadi salah satu teknik tradisional yang saya pertahankan,” ulasnya.

Pembakaran pada limbah jerami sebut Suyitno juga bisa dipadukan dengan sekam padi. Sekam padi akan memberi unsur karbon pada tanah sebelum lahan digunakan sebagai pupuk organik.

Ia bisa mengaplikasikan pupuk tersebut pada media guludan tanah. Guludan tanah digunakan untuk menanam tomat, bawang daun dan cabai. Pemanfaatan lahan untuk penanaman selingan bertujuan lahan tidak ditumbuhi gulma rumput.

Teknik penggunaan pupuk ramah lingkungan juga dilakukan Amroy, warga Kelurahan Kedamaian, Tanjung Karang Timur. Ia menyebut memakai sedikit pupuk sintetis atau kimia dan lebih banyak memakai pupuk organik.

Pupuk pembenah tanah sekaligus pengendalian air disiapkan oleh Amroy di Kelurahan Kedamaian, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung, Rabu (6/10/2021) – Foto: Henk Widi

Jenis pupuk organik yang digunakan merupakan campuran unsur hara. Komposisi pupuk diperoleh dari tanah, cocopeat atau serbuk serabut kelapa, sekam padi, kotoran hewan, arang sekam.

Lihat juga...